Uncategorized

TKW Jayakerta Hilang Kontak

TUNGGU KABAR: Keluarga Suherni harap-harap cemas tak ada kabar dari anaknya di luar negeri.

  • Belasan Tahun tak Pulang Kampung

JAYAKERTA, RAKA – Belum tuntas masalah yang dialami dua tenaga kerja wanita (TKW) yang ditahan di Irak, kini muncul lagi TKW asal Karawang yang sudah belasan tahun tak pulang dari Arab Saudi.

Gadis malang tersebut bernama Suhaeni binti Muhid, warga Dusun Peundey, RT 20 RW 07, Desa Ciptamarga, Kecamatan Jayakerta. Dia tidak bisa pulang ke tanah kelahirannya setelah bekerja belasan tahun di Arab Saudi.

Umsih (50), orang tua Suhaeni mengatakan, sejak usia 14 tahun anaknya berangkat untuk bekerja di Arab Saudi, karena ingin membantu perekonomian keluarga. Apalagi, pada saat itu banyak warga yang bekerja di luar negeri ditambah kondisi ekonomi keluarganya yang tidak mampu. “Pokoknya berangkat itu pas adiknya (Mulyati) sekitar umur satu tahun, dan sekarang (Mulyati) sudah menginjak 18 tahun,” jelas kepada Radar Karawang, Minggu (13/10).

Lanjut Umsih, keberangkatan Suhaeni ke Saudi Arabia melalui Balai Latihan Kerja Luar Negeri Salman Putra Rayana di Jalan Raya Tapas No 27 Cimanggis-Depok, pihaknya mengaku selama awal keberangkatan ke Timur Tengah, dirinya baru bisa berkomunikasi dengan anak pertamanya, setelah tujuh tahun Suhaeni berada di luar negeri dan setelah itu tidak ada obrolan lagi sampai 2019 ini. “Dan sampai sekarang belum komunikasi lagi,” katanya.

Jelas Umsih, saat ini dirinya berharap adanya belas kasihan dari pemerintah untuk mengurus kepulangan anaknya ke kampung halaman untuk berkumpul kembali dengan keluarga, sebab suami Umsih hanyalah seorang yang bekerja di pemotongan ayam yang berpenghasilan 60 ribu per hari. “Apalagi anak saya lima,” katanya.

Mulyati (18) adik nomor dua Suhaeni mengatakan, dirinya hanya tahu wajah sang kakak melalui video yang dikirim oleh seseorang. Pihaknya mengaku merindukan sang kakak dan berharap bisa pulang dalam keadaan sehat. “Saya itu pengen ada kakak perempuan buat ngobrol, kadang suka iri kalau lihat temen punya kakak cewe itu,” katanya.

Saepul Bahri, Ketua RW 07 mengatakan, status Suhaeni belum menikah, dan saat Suhaeni pergi ke luar negeri, dirinya belum sempat menjadi ketua RW, namun pada tahun 2016 pihak desa sudah berupaya untuk mengurus kepulangan Suhaeni tapi gagal. Sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut dari pusat. “Kalau bekerjanya di Jakarta sih bisa kita jemput, kan ini di luar negeri,” paparnya.

Walaupun begitu, Saepul berharap, pemerintah turut membantu kepulangan Suahaeni, pasalnya sudah belasan tahun belum berkumpul kembali dengan keluarganya. “Mudah-mudahan setelah ramainya informasi soal Ibu Suhaeni, pemerintah bisa meringankan kepulangannya,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button