PURWAKARTA

Stunting Butuh Perhatian Banyak Pihak

Dr Deni Darmawan

PURWAKARTA, RAKA – Perlu perhatian semua pihak agar kasus stunting di Purwakarta terus menurun. Hal tersebut disampaikan Pelaksana tugas, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Dr Deni Darmawan, Rabu (16/10).

Deni menjelaskan, awal terjadinya stunting dimulai saat 1000 hari pertama kehidupan sang bayi atau disaat masih dalam kandungan. Sehingga, faktor lingkungan hingga asupan gizi terhadap sang ibu pun menjadi penentu bagi kondisi bayi. “Terjadinya stunting bukan hanya terjadi setelah bayi itu lahir, makanya itu harus diperhatikan dari sebelumnya yaitu dari saat bayi baru dikandung, sampai melahirkan hingga proses tumbuh kembangnya sang bayi, jadi prosesnya itu panjang dan itu bisa dicegah dari awal,” ujar Deni saat ditemui pada gempungan di Cijantung, Kecamatan Sukatani.

Untuk di Kabupaten Purwakarta sendiri, lanjut Deni, saat ini kasus stunting pada balita sudah mengalami penurunan. Jika sebelumnya kasus tersebut berada di angka 40 persen, kini menurun menjadi 30 persen. “Sudah turun signifikan dan targetnya tahun ini bisa menurun lagi hingga 10-20 persen,” terangnya.

Untuk menekan pertumbuhan stunting, semua pihak di setiap sektor harus kerjasama. Sebab, terjadinya stunting melibatkan lintas sektoral. “Jadi bukan hanya tanggungjawab Dinkes, tapi Bepeda, Dinas Pertanian, Pangan, Kependudukan, KB, jadi semua terkait,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan Radar Karawang, Kepala Puskesmas Sukatani Erna Siti Nurjanah mengatakan, di wilayahnya terdapat ratusan balita mengalami gagal tumbuh atau stunting. “Di Kecamatan Sukatani ada sebanyak 858 balita mengalami stunting,” ujar Erna.

Ia menyebut, jumlah tersebut berdasarkan hasil penimbangan balita Tahun 2018 sementara data terupdate belum keluar dan masih divalidasi. Sejauh ini pihaknya melakukan pemantauan pertumbuhan terhadap balita mengalami stunting agar tumbuh kembang mereka membaik. (gan)

Related Articles

Back to top button