Uncategorized

Pelajar Biasa Numpang di Atap Angkot

BENDUNGAN: Sejumlah petani membuat bendungan agar bisa mengatur suplai air.

KUTAWALUYA, RAKA – Angkutan umum atau biasa disebut angkot, merupakan kendaraan alternatif bagi siswa untuk berangkat atau pulang sekolah. Namun, kelakuan pelajar zaman dulu, kini dilakukan kembali oleh siswa zaman now. Buktinya masih banyak para pelajar yang duduk di atas angkot, tentu hal tersebut dapat membayakan bahkan mengancam nyawanya. Daud (34) pengendara motor yang terjebak macet di depan SMPN 1 Kutawaluya mengatakan, kelakuan berbahaya yang diperlihatkan oleh para pelajar, membuat khawatir para orang tua mereka. Menurutnya tidak jarang melihat aksi nekat para pelajar yang duduk di atap angkot, bahkan ada yang sambil tiduran. “Sudah sering saya lihat anak-anak naik di atas angkot, tapi kalau ketahuan orang tuanya pasti dimarahin itu,” jelasnya kepada Radar Karawang, Rabu (16/10).

Kendati demikan, lanjut Daud, tidak bisa menghalangi aksi para pelajar tersebut. Sebab bagi Daud, para pelajar seharusnya sudah mengetahui apa akibat yang didapat kalau tiba-tiba ada yang jatuh. Selain itu, anak zaman sekarang tidak mudah untuk dinasehati, apalagi siswa yang naik di atas angkot itu pasti mereka pemberani dan mental nekatnya sudah terlatih. “Pernah dibilangin, masih aja nekat,” katanya.

Daud menambahkan, saat siswa pulang sekolah, seringkali jalan raya di depan SMPN 1 Kutawaluya yang lokasinya tidak jauh dari Pasar Rengasdengklok mengalami kemacetan. Pasalnya banyak angkot dan tukang becak yang menunggu penumpang di bahu jalan sampai masuk jalan raya. “Pagi sama pulang sekolah pasti macet kalau lewat sini,” cetusnya.

Salah seorang sopir, warga Kemiri Kecamatan Jayakerta sempat mengatakan, penghasilan dari antar jemput anak sekolah membantu untuk membayar setoran mobil. Dia mengaku sempat melarang anak-anak yang naik di atap, namun hal itu mungkin sudah membuat kebiasaan siswa, sehingga masih ada yang naik di atas. “Sehari-hari saya terbantu sama langganan siswa di sekolah,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button