Belajar Tanaman Dapat Bibit Gratis
TANAM BENIH: Salah seorang pekerja merawat benih tanaman.
KOTABARU, RAKA – Warga Kotabaru semestinya bangga, sebab terdapat tempat yang asik untuk menghirup udara segar sekaligus belajar tentang bagaimana proses menyemai benih menjadi bibit yang siap tanam. Tempat tersebut adalah Persemaian Permanen Purwakarta.
Persemaian Permanen Purwakarta yang berada di Desa Jomin Timur, Kecamatan Kotabaru ini, berdiri pada tahun 2011 di bawah pengelolaan Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Jawa-Madura. Namun sejak tahun 2016 dikelola oleh Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Cimanuk-Citanduy. Persemaian ini setiap tahunnya memproduksi satu juta bibit pohon, wow, banyak sekali ya.
Tak Heran jika persemaian ini terasa sejuk dan menyegarkan. Bagaimana tidak, begitu kita memasuki gerbang kita akan disuguhkan deretan pohon jabon yang menjulang tinggi. Selanjutnya kita akan menemui taman yang yang cantik serta lukisan dinding yang sangat ciamik. Lebih ke dalam lagi, sepanjang mata memandang kita akan disuguhkan hamparan hijau bibit-bibit tanaman yang tak bosan dipandang mata.
Yang tak kalah menarik dari tempat persemaian ini adalah kita bisa mendapatkan bibit pohon secara gratis hanya dengan bermodalkan KTP. Per 1 KTP diberi 25 bibit, terdiri dari 20 bibit pohon kayu dan 5 bibit pohon buah. Namun bagi komunitas, kelompok tani atau instansi yang ingin mengadakan kegiatan penghijauan bisa mendapat bibit sampai 10.000 batang dengan mengajukan proposal serta melampirkan denah area penghijauan serta titik koordinatnya. Semuanya gratis yang penting jangan untuk dijual belikan.
Bukan hanya itu, Persemaian Permanen Purwakarta juga bisa menjadi destinasi wisata edukasi untuk anak-anak sekolah. Pihak sekolah dapat langsung menghubungi dan menyerahkan surat permohonan izin kepada pihak pengelola persemaian sebelum hari kunjungan. Agar nantinya ada pembimbing yang mengarahkan dan jangan sampai ada pengunjung yang datang begitu saja, namun tidak bertangungjawab hingga merusak tanaman. Oh ya jangan lupa, lagi-lagi tidak ada pungutas biaya sepeserpun, alias gratis. “Pokoknya di sini tidak pernah meminta biaya, makanya kalau mau ke sini jangan melalui orang, langsung aja ke sini, karena kita tidak pernah meminta uang sepeserpun,” terang Cucu Sumihartini, mandor bagian sarana prasarana Persemaian Permanen Purwakarta.
Adik-adik sekolah akan dikenalkan proses pembuatan bibit mulai dari bagaimana memasukan tanah ke pollybag, menyiapkan dan menabur benih, menata dan memelihara bibit sampai siap tanam. Pengunjung di sini tidak perlu khawatir akan kebingungan mengenal nama-nama tanaman, pihak persemain telah memasang papan informasi di setiap pohon atau di area tanaman. Sedikit bocoran, karena persemaian ini dibangun untuk penghijauan di daerah aliran sungai dan hutan lindung, tanaman di sini hanya terdiri dari jenis pohon kayu dan pohon buah. “Untuk yang jenis kayu keras sekarang kita produksi akasia, trembesi, seon, mahoni, mahoni afrika, dan jati. kalau yang buah-buahan ada sirsak, cempedak, rambutan dan manggis,” terang Maman, mandor bagian produksi.
Santi Ayu (23), salah satu pengunjung tidak menyangka bahwa di dekat rumahnya ada tempat sebagus ini. Ia mengaku sejak awal masuk gerbang merasa kagum dengan banyaknya tanaman yang tertata rapi dan suasana yang nyaman dan adem. “Nanti kalau kesini lagi ajak keluarga atau teman, sayang soalnya di sini kurang ramai. Ya memang sih ini bukan tempat wisata, tapi apa salahnya lebih di ekspos lagi, kan ini juga punya pemerintah jadi masyarakat bisa menikmati,” pesannya. (cr5)