Uncategorized

Emak-emak Strong

SEMANGAT: Ibu-ibu di Desa Sirnabaya dan Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur bersemangat usai dilatih menjadi produktif di usia lanjut oleh mahasiswa Universitas Indonesia dan STIKes Mira Ria Husada Mandiri.

Jadi Ujung Tombak Kualitas Kesehatan

TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Jika emak-emak sakit, dipastikan rumah tidak terurus, anak terbengkalai, suami tak terurus. Maka wajar jika kesehatan ibu jadi tolak ukur kesehatan keluarga.

Meningkatkan produktivitas bagi masyarakat lanjut usia di bantaran Sungai Citarum, Universitas Indonesia dan Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Mira Ria Husada bekerjasama dengan Pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas) Telukjambe Timur serta Pemerintah Desa Sirnabaya dan Desa Sukaluyu, menggelar pelatihan dari tidak Produktif menjadi lebih Produktif.

Ketua Penelitian Universitas Indonesia Tris Eyando mengatakan, kegiatan ini juga sekaligus merupakan observasi dari Universias Indonesia dan STIKes Mira Ria Husada yang sasarannya adalah lansia. “Masih banyak para lansia yang tidak produkif apalagi mandiri, yang seharusnya para lansia masih bisa produktif dan mandiri dengan berbagai kegiatan,” ujar Tris kepada Radar Karawang, kemarin.

Pihaknya juga menggandeng para kader dan tenaga kesehaan yang saat ini dibina bidan Puskesmas Telukjambe Timur. Kegiatan pun berjalan di dua desa berbeda yaitu Desa Sirnabaya dan Desa Sukaluyu. “Agar mereka bisa lebih hidup mandiri, kami memberikan pengetahuan dan bimbingan juga pelatihan seperti membuat vas bunga dan gody bag dari bahan daur ulang seperti plastik, kertas, dan kardus,” ucapnya.

Bukan saja itu, lansia juga diberi pengetahuan pola hidup sehat dan melakukan senam lansia, bertujuan untuk kebugaran dan aktivitas fisik para lansia itu sendiri. “Pelatihan yang diikuti oleh 80 lansia, 4 kader dan dua bidan desa dari dua desa yaitu Desa Sirnabaya dan Sukaluyu,” terangnya.

Daniah, anggota kegiatan observasi mengatakan, kegiatan itu nantinya akan menjadi program rutin yang dilaksanakan oleh dua desa. “Observasi kami hanya berjalan empat minggu saja ,dan kedepannya bidan desa dan kader akan membuat agenda itu menjadi program jangka panjang untuk kegiatan Lansia,” tuturnya.

Kegiatan itu akan dijadikan program rutin yang akan dilaksanakan di dua desa. Dan bahkan kedepannya, bimbingan pelatihan serta tambahan pengetahuan akan dilakukan oleh para kader dan bidan desa, yang tentunya di bawah pengawasan kepala puskesmas dan kepala desa. (yfn)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button