HEADLINEKarawang

Bandara Karawang Dibangun 2027

Cellica Nurrachadiana

Ciampel dan Pangkalan Lokasi Paling Cocok

KARAWANG, RAKA – Setelah sempat tertunda, pembangunan bandara Soekarno-Hatta II dipastikan bakal dilakukan di Karawang. Rencananya, proses pembangunan akan dimulai pada 2027 mendatang.

Kepastian ini dikatakan oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. Menurutnya, keputusan pembangunan bandara Soekarno-Hatta II di Karawang sudah diputuskan oleh pemerintah pusat. “2027, bandara Soekarno-Hatta tetap akan dibangun di Karawang. Kemarin saya dan teman-teman DPRD Provinsi, sebelum pelantikan DPRD provinsi sudah ketuk palu, bahwa pembangunan bandara tetap akan dibangun di Karawang,” katanya, saat menghadiri pelantikan Persatuan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) dan Himpunan Pengusaha NU (HPN) di Hotel Novotel akhir pekan lalu.

Tak hanya bandara, lanjut Cellica, di Karawang juga akan dibangun transit oriented development (TOD) kereta api cepat. Meski banyaknya pembangunan berskala nasional dilakukan di Karawang, Cellica tetap berkomitmen menjaga pertanian dan juga telah memprogramkan beras Karawang untuk Indonesia. “Ada potensi-potensi bisnis yang sangat menjanjikan di Karawang. Ada TOD kereta api cepat, bandara dan pilot proyek nasional pun ada di Karawang,” paparnya.

Sementara itu, Kabid Tata Ruang Bappeda Karawang Puguh mengatakan, perencanaan bandara Karawang tertuang dalam Permenhub 69 tahun 2013 dan ditetapkan kembali dalam PP 13 Tahun 2017 sebagai program jangka panjang. “Jangka panjang. Belum masuk program 5 tahun ke depan,” katanya, kepada Radar Karawang, Senin (21/10).

Mengenai lokasi, kata Puguh, belum ditentukan. Namun jika merujuk pada hasil kajian JICA, pembangunan bandara terletak di wilayah hutan Pangkalan dan Ciampel. “Merujuk hasil kajian JICA di hutan Pangkalan, Ciampel sekitar 3.150 hektare,” ucapnya.

Dikatakan Puguh, bandara menjadi generator pertumbuhan kawasan. Sehingga jika dilaksanakannya pembangunan bandara akan banyak mendapat keuntungan bagi Karawang. “Banyak manfaat yang diambil meskipun dampak negatifnya tetap ada. Namun lebih banyak manfaat. Dampak negatifnya perubahan tutupan lahan dari hutan meskipun gersang menjadi bandara,” tambahnya.

Adapun solusinya, tambahnya, melalui konsep yang dibangun green airport. “Seminimal mungkin area terbangun yang kedap air. Lebih banyak area hijaunya,” pungkasnya. (nce/asy)

Related Articles

Back to top button