HEADLINEKarawang

Tidak Ngerti Sumpah Pemuda

KARAWANG, RAKA – Tanggal 28 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda, atas jasanya ikut berjuang memerdekan bangsa dari penjajah. Tapi di era sekarang, ternyata banyak pemuda yang tidak mengerti makna Sumpah Pemuda, bahkan teksnya pun tidak hafal.

Kevin Mahesa (18) salah seorang freelance mengaku tahu kapan Sumpah Pemuda diperingati. Tapi, kalau soal maknanya dia mengaku tak mengerti. “Iya tahu, cuma artinya kurang paham. Tanggalnya 28 Oktober, tahun 19 berapa ya lupa, pokonya segitu lah. Kalau isinya gak tahu,” katanya, saat diwawancarai Radar Karawang, Minggu (27/10)

Sama seperti Mahesa, Nita Istiana (24), salah seorang karyawan swasta mengaku tahu kapan Sumpah Pemuda diperingati. Tapi, kalau soal isi dan maknanya dia tidak begitu menguasai. “28 oktober kan? Kalau tahunnya gak tahu. Kalau isi sumpah pemuda tahu, yang berbahasa satu, bahasa Indonseia, kaya gitu kan?” tanyanya ragu.

Tak hanya Nita, Sekar Mahardika (20), salah seorang karyawan swasta tidak tahu persis isi Sumpah Pemuda. Dia hanya mengetahui tanggal peringatan Sumpah Pemuda. “Iya tahu 28 Oktober, tahun berapa ya, lupa. Kalau isi isi-isinya lupa,” singkatnya.

Menanggapi testimoni tersebut, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Karawang Lukman N Iraz mengatakan, perlu kembali menghidupkan pengetahuan sejarah, terutama bagi generasi muda. Ia juga menuturkan, pemuda memiliki banyak peran penting dalam perjalanan Republik Indonesia. “Salah satunya deklarasi Sumpah Pemuda yang lahir dalam kongres pemuda ke-2, tepatnya 28 Oktober 1928,” terangnya.

Ia menambahkan seharusnya pemuda dapat menjaga semangat Sumpah Pemuda yang diikrarkan para pemuda pada kongres tersebut. Menurutnya, pemuda harus berkomitmen menjaga NKRI dan Pancasila sebagai ideologi negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Pemuda harus mengisi ruang-ruang strategis untuk melakukan pengabdian,” jelasnya.

Meski demikian ia yakin tidak semua generasi muda saat ini kurang paham terhadap sejarah. Hanya saja saat ini mereka nampak kurang tertarik mempelajari sejarah. “Itu juga PR kami di KNPI agar dinas pendidikan kembali menghidupkan kurikulum pendidikan kesejarahan,” pungkasnya. (cr5)

Related Articles

Back to top button