Karawang

Setahun Sumbang PADes Rp1,1 Juta

KUNJUNGAN : Direktur BUMDes saat mengunjungi usaha daur ulang bahan bekas milik warga Maracang. Pengusaha tersebut mendapat suntikan dana dari BUMDes.

  • BUMDes Garap Usaha Pinjaman Modal Usaha

PURWAKARTA, RAKA – Modal Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maracang sebesar Rp120 juta. Selama satu tahun BUMDes yang bergerak di bidang pinjaman modal usaha itu bisa nyumbang Pendapatan Asli Desa (PADes) Rp1,1 juta.

Direktur BUMDes Maracang Rustam mengatakan, pihaknya melakukan seleksi untuk unit usaha yang akan diberi penyertaan modal. Bagi mereka yang sudah lulus seleksi akan mendapat modal tambahan dari mulai Rp3 juta hingga Rp25 juta. “Sistemnya nanti bagi hasil 0,5 persen. Kita seleksi siapa saja yang akan diberi modal. Sejauh ini ada 14 pelaku usaha yang tengah diberi penyertaan modal. Jenis usahanya sendiri berbeda-beda seperti daur ulang bahan bekas, sembako, usaha dagangan anak-anak dan daur ulang limbah plastik,” terangnya.

Ia juga mengatakan, BUMDes menerima pendapatan perbulan sekitar Rp3 juta dari seluruh unit usaha yang ada. “Ada bentuk pengajuannya bisa langsung dan atau lewat desa, nanti dilakukan survei dan cek lingkungan. Kalau memenuhi syarat langsung diberi modal,” paparnya.

Ia juga mengatakan, dari total keuntungan di tahun 2018 yakni Rp7.642.000, dapat menyumbang pendapatan asli desa (PADes) sebesar Rp1.146.401. “Penyertaan modal awal Rp120 juta, dibagi dua termin di tahun 2018 sebesar Rp50 juta dan tahun 2019 sebesar Rp70 juta,” bebernya.

Ia juga mengatakan, karena honornya kecil, tidak banyak warga yang mau jadi pengurus BUMDes. Dalam kepengurusan BUMDes yang dipimpinnya hanya ada tiga orang. “Honor pengurus 40 persen dari pendapatan, yakni sebesar Rp3.057.070, itu dibagi 8, untuk pengawas 3 tiga orang, penngurus 3 orang dan penasihat 2 orang,” terangnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk kendala di lapangan, dirinya menyebut ada beberapa pelaku usaha yang telat bayar yang menyebabkan perputaran uang jadi terhambat. “Kendalanya, karena kita tidak memakai jatuh tempo kadang ada yang telat bayar. Untuk perputaran uang sedikit terhambat,” jelasnya.

Ditambahkan Rustam, di tahun 2020, pihaknya akan memfasilitasi alat produksi usaha, namun tidak meninggalkan penyertaan modal. “Untuk penyertaan modal masih tetap kita jalankan, namun fokusnya penyertaan alat produksi. Kita akan memanfaatkan dana yang ada dulu, sementara sebelum ada anggaran tambahan,” pungkasnya. (ris)

Related Articles

Back to top button