15 Siswa Diciduk Satpol PP
KETAHUAN: Sejumlah pelajar SMK bolos sekolah di wilayah Rengasdengklok, Kamis (7/11). Mereka kepergok Satpol PP sedang ngopi dan merokok di warung kopi pinggir jalan.
Bolos Sekolah, Nongkrong di Warung Kopi
RENGASDENGKLOK, RAKA – Bagi pelajar yang kerap bolos saat jam belajar, siap-siap diciduk Satpol PP. Seperti yang terjadi di Kecamatan Rengasdengklok. Tercatat 12 orang digelandang ke kantor Satpol PP karena kedapatan nongkrong di warung saat jam belajar.
Kasi Trantib Kecamatan Rengasdengklok Cacan mengatakan, razia dilakukan untuk menertibkan anak sekolah yang memiliki kebiasaan nongkrong di waktu jam sekolah. Selain itu, untuk mencegah terjadinya tawuran antarpelajar. “Rengasdengklok ini rawan dengan tawuran, dan saya dengar setiap hari Jumat sudah menjadi rutinitas tawuran. Kami khawatir ada yang menjadi salah sasaran,” jelasnya kepada Radar Karawang, Kamis (7/11).
Razia dilaksanakan di semua titik wilayah Rengasdengklok yang biasa dijadikan tempat bolos. Diantaranya sekitar Tugu Proklamasi, jembatan penyeberangan Citarum Rengasdengklok-Pebayuran, dan Danau Cinta Cikelor, Desa Amansari. Razia kali ini, terjaring sebanyak lima belas pelajar dari jenjang SMP dan SMK yang berada di Kecamatan Tirtajaya dan Batujaya. Menurut Cacan, semua siswa yang kedapatan membolos sedang berada di warung-warung sambil menikmati rokok dan kopi. “Ada empat sekolah (dari 15 siswa), dan kita langsung mengantarkan ke sekolah masing-masing. Dan mereka (guru) merasa berterima kasih,” katanya kepada Radar Karawang.
Ia melanjutkan, razia siswa membolos pada jam sekolah yang dilakukan Satpol PP, bukan kali pertama melainkan sudah berkali-kali. Namun masih saja kedapatan siswa yang memilih nongkrong, dibanding mengikuti kegaitan belajar mengajar di sekolah. Cacan, mantan kepala sekolah itu berharap agar pihak guru di masing-masing sekolah dapat meningkatkan upaya persuasif, edukatif untuk pengawasan siswa di jam sekolah. “Saya berharap pihak sekolah agar seketat mungkin anak tidak ada di luar sekolah saat jam pelajaran,” katanya.
RA (17), salah satu siswa SMK di Tirtajaya yang terjaring razia mengatakan, sudah berulang kali dirinya membolos di jam sekolah. Bahkan RA beserta teman-temanya sempat kejar-kejaran dengan guru karena kedapatan bolos di warung yang tak jauh dari tempat sekolahnya. Kata dia, selama beberapa kali bolos, baru pertama ini terjaring razia oleh Satpol PP Rengasdengklok. “Saya baru pertama nongkrong di sini (Bojong), biasanya di warung daerah Kampung Sawah (Kecamatan Jayakerta),” kata RA di kantor Kasi Trantib Kecamatan Rengasdengklok.
RA, warga Desa Kutaampel, Kecamatan Batujaya, sudah berangkat dari rumah sejak pukul 06.30 dan mengurungkan niatnya untuk menimba ilmu di sekolah. Hanya saja, RA menjemput temannya terlebih dahulu, hingga akhirnya niat baik itu berubah drastis akibat diajak rekannya nongkrong di Tugu Bojong.
Dia mengaku sebanyak empat orang dari salah satu SMK di Tirtajaya yang terjaring razia Satpol PP. “Saya diajak temen saya, soalnya saya mah buntut (ikut-ikutan),” ujarnya.
Biasanya agar tidak ketahuan bolos sama orang tua, lanjut RA, dirinya nongkrong di warung sampai pulang anak sekolah. Sehingga dengan seperti itu, orang tuanya tidak akan mencurigainya. “Pulang ke rumah paling sekitar pukul 14.30 WIB atau 15.00 WIB, gak sampai magrib,” pungkasnya. (mra)