Uncategorized

Harga Gabah Sulit Naik

PANEN RAYA: Buruh panen di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat tengah memanen padi. Hasil panen di desa tersebut terbilang bagus dan melimpah.

Panen Melimpah di Telukjambe Barat

TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Area pesawahan di Desa Karanglinggar, Kecamatan Telukjambe Barat, tengah dalam masa panen serentak dalam seminggu terakhir. Para petani bersyukur hasil panen di akhir tahun ini cukup melimpah, meski harga gabah tidak mengalami peningkatan.

Seorang penggarap sawah Maramah mengatakan, panen saat ini terbilang lancar tanpa ada kendala berarti, baik dari segi pengairan maupun dari gangguan hama.

Padi yang dihasilkan pun terbilang bagus dengan jumlah panen mencapai 4 ton dari setengah hektare yang digarap bersama suaminya. Namun dia mengeluh harga gabah yang cenderung stagnan di angka Rp50 ribu per kwintal. “Gak naik-naik harganya, paling kisaran kepala 52, 53 atau 51. Karena lagi panen raya pasokan gabah banyak. Kalau lagi bagus harganya bisa sampai kepala 6 (60 ribu per kwintal),” tuturnya saat ditemui di sawahnya, Minggu (10/11).

Ujang Suryana, pengelola gudang gabah milik keluarganya mengatakan, gabah yang terkumpul hari itu mencapai 10 ton lebih. Beberapa hari yang lalu terhitung 5 ton bahkan juga 15 ton tergantung areal sawah yang dipanen. Jumlah tersebut menurutnya cukup melimpah dengan rata-rata 8 sampai 9 ton. “Petani sekarang mah Alhamdulillah lah, walapun sebagian airnya ada yang mompa,” terangnya.

Iya pun mengatakan, hal yang sama mengenai harga gabah yang tidak mengalami peningkatan bahkan cenderung turun. Ia mencontohkanm gabah jenis padi inpari 32 dan padi ciherang yang turun dari Rp51 ribu per kwintal menjadi Rp50 ribu per kwintal. Tinggi rendahnya harga gabah juga dipengaruhi oleh usia padi, gabah muda yang cenderung basah akan lebih murah ketimbang gabah kering.

Ia menuturkan, para petani di Desa Karangligar terbiasa menjual langsung gabah utuh tanpa pengilingan terlebih dahulu. Gabah itu didistribusikan ke para tengkulak dari berbagai kota diantaranya Subang, Bekasi, dan Karawang. “Sekarang yang paling jatuh harganya padi pera yang buat bikin mie, itu lagi banyak banget hasil produksi padinya jadi harga murah, cuma Rp47 ribu satu kwintal,” pungkasnya. (cr5)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button