Uncategorized

Bingung Harus Ngadu Kemana Lagi

BELUM BERSIH: Air Kali Cilamaya masih berwarna hitam dan berbau. Hal ini karena pencemaran terhadap Kali Cilamaya belum tuntas. Limbah industri masih dibuang ke kali ini.

CILAMAYA WETAN, RAKA – Berbagai upaya telah dilakukan sejumlah aktivis untuk menghentikan pencemaran Kali Cilamaya. Pihak werwenang mulai dari tingkat kabupaten, provinsi hingga pusat sudah didatangi. Tapi, pencemaran tidak terhenti.

Hingga saat ini, kondisi Kali Cilamaya masih berbau dan berwarna kehitaman. Meskipun telah banyak diupayakan, namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Kondisi ini diakibatkan pencemaran limbah dari perusahaan yang berada di Purwakarta dan Subang. Salah satu aktivis lingkungan Fordas Cilamaya Muslim Hafidz mulai ragu pencemaran Kali Cilamaya cepat tuntas dan entah harus menunggu berapa puluh tahun lagi Kali Cilamaya bisa di manfaatkan oleh masyarakat. “Harus berapa puluh tahun lagi kami menanti,” katanya.

Padahal, lanjutnya, kunjungan dan sidak pun sering kali dilakukan. Bahkan tak hanya satu, beberapa pejabat negara yang datang langsung meninjau ke lokasi. Namun hasilnya tetap nihil. “Harus berapa puluh kali sidak dan uji lab agar Sungai Cilamaya ini kembali indah,” harapnya.

Saking banyaknya pejabat negara yang sudah meninjau lokasi, ia bersama Fordas Cilamaya Berbunga pun merasa bingung harus mengadu kemana lagi, agar sungai cilamaya menjadi bersih indah dan berdayaguna lagi. Dengan tegas, dia mengatakan, jika Kali Cilamaya tak kunjung mendapat perhatian. Ia sesumbar dan berdoa agar pemerintah dzolim mendapat peringatan langsung dari tuhan. “Tuhan, jika pemerintah memang dzolim terhadap masyarakat. Berilah peringatan kepada mereka,” pungkasnya. (rok)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button