TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Masyarakat Kecamatan Telukjambe Barat meminta pemerintah daerah agar membangun jembatan penghubung Karawang – Bekasi di Desa Parungsari.
Hal itu dinilai perlu karena dianggap dapat meningkatkan aktifitas perekonomian warga di kecamatan tersebut.
Dikatakan Asmani (40) warga Desa Parungsari, masyarakat berharap dibangunkan jembatan penghubung itu bukan saja untuk aktifitas perekonomian tapi efektifitas kerja. Selama ini baik mengenai pekerjaan maupun kegiatan sosial dan budaya, baik warga Bekasi maupun Karawang terbilang cukup besar jumlahnya. Untuk warga Parungsari saja jumlahnya mencapai ratusan.
“Selama ini kami menyeberang menggunakan perahu eretan. Karena kalau nekat menggunakan jalan darat kami harus memutar kiloan meter dan itu bisa membuat kami terlambat sampai tujuan,” ucap Asmani, Selasa (2/10).
Ia menjelaskan, aktivitas warga cukup terbatas. Untuk mobil tidak bisa penyeberangan terutama di musim hujan, karena sungai Cibeet selalu pasang. Padahal banyak sekali warga Desa Parungsari dan desa-desa lain yang dekat Desa Parungsari yang bekerja di pabrik dan kawasan industri Cikarang Kabupaten Bekasi. “Sebanyak 200 Warga Desa Parungsari setiap hari menggunakan jasa penyeberangan perahu eretan. Mereka rata-rata berprofesi sebagai pedagang dan karyawan,” ucapnya.
Saat di konfirmasi terkait keinginan warga memiliki jembatan penghubung di wilayah Desa Parungsari, Sekertaris Desa Parungsari, Edi mengaku mengajuan jembatan sudah di ajukan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang), namun berapa besarannya dia tidak mengetahui. Selain itu dia mengaakan keberadaan jembatan akan selain memudahkan jarak tempuh juga bisa menggeliatkan perekonomian warga Telukjambe Barat.
Sementara itu Gaos (44) pemilik perahu penyeberangan mengatakan jika pemerintah membangun jembatan akan lebih baik. Namun dirinya berharap ketika ada pelaksanaan pekerjaan itu bisa diikut sertakan sebagai pekerja yang upahnya akan digunakan untuk membuka usaha kecil-kecilan di depan rumahnya. (yfn)
