Anggaran Penanggulangan Kekeringan Minim
PURWAKARTA, RAKA – Musim hujan tidak kunjung datang nampaknya menjadi persoalan penting bagi masyarakat Purwakarta yang akan rentan terjadinya kebakaran serta kekeringan. Meski demikian, anggaran penanggulangan kekeringan masih tergolong minim.
Terkait penanggulangan bencana kekeringan yang terjadi, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Purwakarta sedang berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga, Kesra, Dinas Lingkungan Hidup dan PDAM terkait penanganan kekeringan yang terjadi di beberapa daerah.
Kepala Bidang Kedaruratan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Dinas Pemadam kebakaran dan Penanggulangan Bencana Adam Syarif Hidayat mengatakan, fasilitas masih minim. Sementara terkait pengajuan anggaran, setiap kali mengajukan anggaran selalu putus di Kesra. “Padahal (anggaran) untuk kepentingan bersama yang menjadi kebutuhan masyarakat Purwakarta juga,” ujarnya.
Untuk daerah yang sudah tersaluri air sejak terjadi kekeringan, baru daerah Tegalwaru. Hal tersebut juga dikarenakan ada laporan dari pihak desa. “Kita belum mengetahui area kekeringan yang ada di Purwakarta secara keseluruhan. Karena dari pihak kepala desa maupun masyarakat belum menyampaikan laporan,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan kordinasi dengan pihak kecamatan se-Kabupaten Purwakarta untuk mempersiapkan datangnya musim hujan. “Program kita saat ini adalah terkait pancaroba hujan yang akan datang lebih dekat, kita akan memberi surat edaran kepada seluruh camat di Purwakarta, memperingatkan masyarakat sebab bisa timbulnya bencana longsor dan lain-lain. Daerah yang rawan terkena longsor dikala hujan Wanayasa, Bojong, Sukatani, Kiara Pedes, Pasawahan dan Maniis,” pungkasnya. (ris)