KOTABARU, RAKA – Penarikan atau pencairan Bantu Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Kotabaru tidak sesuai sesuai jadwal. Pengelola beralasan, yang menuntukan bukan pihak kabupaten, malainkan dari pusat.
Ketua TKSK Kecamatan Kotabaru Anas Muhlis mengatakan, untuk jumlah penerima BPNT di setiap wilayah tentu tidak sama. Karena disesuaikan dengan tingkat kesejahtraan masyarakat. “Di Kecamatan Kotabaru, Sebanyak 3.404 masyarakat yang menerima kartu BPNT,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Jumat (22/11).
Dijelaskannya, masyarakat pemilik kartu BPNT, setiap bulannya mendapatkan bantuan nominal Rp110.000. Namun bentuknya bukan uang tunai, melainkan ditukar dengan kebutuhan pokok. Seperti beras dan telur. “Bisa dengan beras dan telur, atau beras dan telur semuanya. Untuk semantara beras 10 kg,” terangnya.
Ditambahkannya juga, untuk mekanisme pencairan, masyarakat penerima Kartu BPNT datang ke Warung yang ditunjuk dengan membawa kartunya, lalu Kartu tersebut digesek di EDC, selanjutnya memilih menu bansos dan belanja sesuai kode yang tertera. Setelah itu terima beras dan tanda tangan pengambilan. “Kendala di lapangan, yaitu jaringan mesin EDC. Walaupun jarang sekali, kartu hilang, lupa pin. Kalau jaringan biasa lagi maintenance, sehingga menunggu selesai maintenance. Untuk kartu hilang lapor polisi, bawa KTP KK yang bersangkutan ke bank untuk dicetak,” terangnya.
Masih dikatakannya, sebenarnya untuk pencairan BPNT setiap tanggal 10. Namun, pada kenyataannya tidak sesuai dengan jadwal. “Kadang lebih cepat, kadang lambat. Tergantung dari pusatnya,” tuturnya.
Anas mengaku, untuk beras selama ini masyarakat pemilik kartu BPNT belum ada yang komplain. “Belum ada yang komplain untuk beras. Karena beras yang akan tersalurkan sudah dilakukan pemeriksaan oleh Bulog,” tambah dia.
Salah seorang pemilik kartu BPNT, Siti Marhumah, mengaku selalu mendapatkan bantuan berupa beras sebanyak 10 kg. “Waktunya tidak pasti, kadang tanggal 5, kadang juga tanggal 15. untuk berasnya sih bagus,” ujarnya. (acu)
