PURWAKARTA

Berguru Pancasila pada Masyarakat Adat

BERBINCANG : Anggota DPR Dedi Mulyadi, berbincang dengan ibu-ibu Purwakarta di acara empat pilar kebangsaan yang digelar di Purwakarta.

PURWAKARTA, RAKA – Dedi Mulyadi sebut esensi nilai Pancasila sudah hadir dalam tradisi masyarakat Indonesia sejak dahulu. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat DPR ini menekankan bahwa kebudayaan serta tradisi merupakan salah satu bentuk nilai esensi pancasila yang hidup dalam lingkungan masyarakat Indonesia. “Sebenarnya nilai esensi pancasila itu sudah lama tumbuh di tengah masyarakat, akan tetapi kita belum menyadarinya karena nilai pancasila sudah ada dalam tradisi masyarakat Indonesia,” ungkap Dedi, saat memberikan ceramah tentang empat pilar kebangsaan di Bale Janaka, kemarin.

Di hadapan para guru, Dedi mengatakan, nilai tradisi sebagai pengisi pancasila bisa dilihat dari keseharian masyarakat, terutama masyarakat adat. Esensi gotong royong kebersamaannya dalam lingkungan merupakan sebuah nilai yang tidak bisa dipisahkan. Adapun kehilangan nilai-nilai pancasila dalam berkehidupan masyarakat hari ini, tidak terlepas dari salahnya persepsi masyarakat kepada masyarakat adat atau tradisi. “Problem hari ini tradisinya dicabut, kita jujur saja belum ada regulasi yang memadai mengatur kehidupan masyarakat, ketika dibuat terkendala dalam aspek penegakan kita tidak konsisisten dalam ketaudaladan,” paparnya.

Nilai tersebut menurut Dedi, bisa dicontohkan dengan memasukan kaidah keadilan manusia yang adil dan beradab, yang ke depan menurutnya bisa dimasukan menjadi penyempurna hukum pidana. “Mari kita isi nilai dasar pancasila dalam kaidah ketatanegaraan yang sempurna, misalnya kaidah keadilan manusia yang adil dan beradab yang bisa diterjemahkan dalam penyempurnaan hukum pidana dan bisa mengatur nilai-nilai kemanusian,” jelasnya.

Hal itu bisa dicontohkan oleh kehidupan masyarakat adat dan tradisi yang hidup berdasarkan aspek kearifan lokal, menjaga lingkungan serta iklim Indonesia, akan tetapi menurut mereka ini belum terakomodir secara baik karena permasalahan administratif. “Berguru pancasila seharusnya kepada masyarakat adat ini, mereka membangun nilai kearifan yang menjaga lingkungan serta tradisinya yang pada dasarnya mereka menjalankan nilai pancasila,” ungkapnya.

Bahkan, tambahnya, keefektifan dalam membangun nilai pancasila serta empat pilar kebangsaan bukan hanya diisi oleh ceramah semata, akan tetapi harus dijadikan panduan salah satunya dengan melakukan pembinaan sebuah wilayah desa yang membangun aspek nilai-nilai pancasila. “Salah satu target dari S4PK adalah terciptanya budaya hukum (living law), perlu dibuat format membangun nilai pancasila langsung pada pembinaan keseharian, bukan hanya diisi ceramah atau diskusi semata,” pungkasnya. (ris)

Related Articles

Back to top button