CIAMPEL, RAKA – Taruna Siaga Bencana (Tagana) Karawang kembali diberi mandat untuk siap siaga sebagai tim rescue selama perlombaan cabang olahraga (cabor) dayung dalam perhelatan Porda Jabar 2018. Sebagaimana diketahui, Situ Cipule kembali menjadi vanue untuk cabor tersebut.
Ketua Tagana Karawang, Arvi Dwi Kurniawan mengatakan, mandat ini merupakan instruksi langsung dari Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Podsi) Karawang. Tak ada persiapan khusus dalam menjalankan mandat ini, sebab para anggota sudah mendapatkan pelatihan dan sudah berpengalaman dalam even serupa di tahun sebelumnya. “Kita sudah ada pengalaman sebelumnya, di Porda 2014, PON 2016 dan Popda 2018,” tutur Arvi melalui sambungan telepon pada Rabu (3/10).
Ia menyampaikan, sebenarnya Podsi Karawang hanya meminta 5 personil, namun Tagana menurunkan 10 personil serta mendapat personil tambahan dari SAR Sagara Karawang. Hal tersebut karena agenda lomba berlangsung lama, dalam jadwal resmi terhitung ada 14 hari agenda belum termasuk agenda latihan. “Tracknya panjang, kalau cuma 500 meter bisa 5 orang, ini kan 1000 meter jadi saya turunkan 10 personil,” jelasnya.
Arvi juga menjelaskan, banyaknya personel sesuai dengan pembagian tim di tiga titik yakni di garis start, di tengah lintasan dan di garis finish. Pembagian titik ini agar jangkaun tim rescue tidak terlalu jauh dengan para peserta. Penanganan peserta apabila terjadi sesuatu dilakukan oleh tim di titik terdekat. “Aturannya kan di lintasan tidak boleh ada gelombang. Kalau kita terlalu jauh dikhawatirkan (gelombang oleh perahu tim rescue) mengaggu peserta lomba,” terangnya.
Ia kembali menegaskan, tugas utama Tagana ada di ranah rescue, bukan hanya saat perlombaan, namun juga saat peserta melakukan latihan. Adapun saat perlombaan berlangsung Tagana akan bekerja mengawasi peserta lomba di bawah arahan wasit. Ia berharap, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama lomba berlangsung. “Kemungkinan besok (hari ini) seluruh pihak yang terlibat akan mengadakan rapat teknis,” pungkasnya. (mg)
