Anggaran Pemerliharaan Taman Rp1,9 M
KERING: Tanaman di depan median jalan depan Pemda Karawang mengering. Dinas PRKP mengklaim perawatan sudah dilakukan dengan melakukan penyiraman setiap hari.
DPRD Kecewa Banyak Tanaman Mati
KARAWANG, RAKA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang menilai Dinas PRKP gagal melakukan pemeliharaan taman. Wakil Ketua Komisi III Acep Suyatna mengatakan, banyaknya tanaman pada ruang terbuka hijau yang saat ini kering dan mati bukan saja hanya faktor cuaca. Tetapi juga karena kurangnya pemeliharaan yang dilakukan oleh Dinas PRKP. “Saya menilai Dinas PRKP gagal melakukan pemeliharaan taman,” kata Acep, saat ditemui di ruang Komisi III, Kamis (28/11).
Dikatakan Acep, pihaknya sebagai legislatif sudah sering mengingatkan, Dinas PRKP perlu melakukan evaluasi mengenai penataan dan pemeliharaan taman, khususnya yang ada di wilayah perkotaan. “Karena pembagian anggaran pemeliharaan setiap titiknya itu kita tidak tahu. Semisal taman yang di Cikampek oleh siapa? Kemudian pemeliharaannya berapa?” ucapnya.
Selain itu, kata dia, jenis tanaman yang ditanam pada setiap taman tidak sesuai dengan apa yang diamanahkan dalam perda. Sehingga dari beberapa titik ruang terbuka hijau yang ada di Karawang, tidak memenuhi keindahan dan estetika taman. “Seharusnya itu ditanami pohon tinggi dan rindang, agar menciptakan ruang terbuka hijau yang sesuai dengan cuaca di Karawang. Karena di Karawang itu panas,” tuturnya.
Terpisah, anggota DPRD Kabupaten Karawang lainnya Indriyani menyebutkan, anggaran pemeliharaan taman pada tahun 2019 mencapai angka Rp1,9 miliar. Bahkan pada tahun 2020 nanti anggaran pemeliharaan taman ditambah menjadi Rp3 miliar. “Seharusnya dengan anggaran yang cukup besar itu, pemeliharaan tidak hanya dilakukan dengan cara disiram. Tapi juga diberikan pupuk dan nutrisinya agar tanaman bisa subur,” terangnya.
Selain itu, lanjutnya, dinas juga harus mengontrol tanggung jawab pelaksana kegiatan pada masa pemeliharaan. Sebab, banyak taman yang ada dan belum habis masa pemeliharaan tetapi sudah ditinggal pelaksana kegiatan. “Jaminan pemeliharaan atau retensi harus benar-benar menjadi perhatian dinas. Itu jarang diperhatikan,” tandasnya.
Sebelumnya, saat dikonfirmasi banyaknya tanaman yang kering dan mati, Kepala Dinas PRKP Ramon Wibawa Laksana mengatakan, bahwa hal itu terjadi akibat kemarau yang panjang. “Setiap hari juga disiram. Tapi kemaraunya panjang. Nanti kita ganti,” ucapnya. (nce)