Rahmat Janji Bantu Ekonomi Kreatif

RESES: Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Rahmat Hidayat Djati reses di Yayasan Pendidikan Islam Al Fathimiyah, Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur, Senin (2/12).
TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Di penghunjung tahun 2019, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKB Rahmat Hidayat Djati melakukan kegiatan reses di Yayasan Pendidikan Islam Al Fathimiyah, Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur, Senin (2/12).
Bukan hanya warga Telukjambe Timur yang hadir dalam reses tersebut, melainkan juga warga kecamatan lainnya yang memang merupakan konstituen daerah pemilihan (dapil) 10 Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta.
Reses kemarin merupakan agenda pertama Rahmat, dari delapan lokasi reses yang rencananya akan dilaksanakan sampai 11 Desember. Enam lokasi di Karawang dan dua lokasi di Purwakarta. Ia yang juga saat ini menjabat sebagai ketua Komisi 2 Bidang Perekonomian DPRD Jawa Barat, mendengarkan secara langsung aspirasi warga yang diwakilinya. Banyak usulan dan ajuan yang dilontarkan warga, terutama perihal ekonomi kreatif dan pariwisata.
Tajudin (45) salah satu warga perwakilan dari Kecamatan Telukjambe Barat menyampaikan aspirasinya, bahwa di kecamatannya banyak potensi ekonomi kreatif berupa kerajinan bambu. Namun potensi tersebut belum bisa berkembang, salah satu kendalanya karena warga saat ini sulit mencari bambu akibat adanya pembebasan lahan oleh investor, di lokasi yang menjadi sumber utama bahan baku kerajinan bambu tersebut. “Saya meminta untuk usaha mikro ini didorong, karena ini menjadi roda ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Mengenai hal tersebut, Rahmat mengatakan bahwa antara ekonomi kreatif harus satu napas dengan pariwisata. Potensi pariwisata sebagai destinasi tujuan wisatawan akan menumbuhkan ekonomi. Untuk hal tersebut perlu dipersiapkan faktor penunjang pariwisata, seperti akses jalan yang baik, penginapan yang layak, bahkan sampai hal sederhana seperti penyediaan lahan parkir. Menurutnya, Karawang bisa menjadi alternatif destinasi wisata yang tentunya menjadi peluang ekonomi kreatif. “Sehingga kalau di Telukjambe Barat ada perajin bambu, itu seharusnya menjadi sentra tujuan wisata,” paparnya.
Ia menambahkan, sektor pariwisata mesti menjadi industri, sebab wisatawan berkunjung ke tempat wisata tentunya membawa uang. Dia kembali menekankan ekonomi kreatif mesti dibangun berbarengan dengan pariwisata. “Kalau masalah permodalan itu bisa kita bantu, kita urus. Urusan teknis merancang bagaimana programnya, kalau serius silakan datang ke kantor DPC PKB untuk dibicarakan,” tambahnya. (cr5)