Dana Desa tak Cukup untuk Pembangunan
SALURAN AIR RUSAK : Salah satu saluran air yang ada di Desa Sarijaya, Kecamatan Majalaya kondisinya rusak. Pemdes merencanakan pembangunan saluran air tersebut.
MAJALAYA, RAKA – Dana desa yang masuk ke Desa Sarijaya, Kecamatan Majalaya dinilai tak cukup untuk membangun desa. Oleh karenanya, Enin Sutisna selaku kades gencar melakukan pendekatan dengan para anggota dewan untuk menyerap aspirasi.
Dia menyampaikan, untuk mewujudkan visi dan misinya, berbagai upaya dilakukan dengan, salah satunya dengan mengoptimalkan anggaran-anggaran yang masuk ke desa. “Kita ingin bidang keagamaan, perekonomian, pertanian, kemasyarakatan, kesehatan dan bidang lainnya bisa tergarap secara bersamaan,” ujar Enin.
Menurutnya, untuk mencapai visi dan misi Desa Sarijaya, saat ini pembangunan sumber daya manusia dan sumber daya alamnya terus diupayakan agar meningkat di semua unsur dan bidang, termasuk keagamaan.
Salahsatunya dalam bidang keagamaan, sejak ia menjabat hingga saat ini terus di lakukan tabungan kurban, santunan anak yatim, dana kematian. “Bukan merasa berhasil, hanya saja kita terus upayakan agar terus berjalan,” ucapnya.
Dari sisi perekonomian, mulai dari BUMDes yang mengelola simpan pinjam, peternakan dan lain-lain. Adapun harapannya, Adok sapaan akrab Kades Sarijaya, sebagai pemimpin Desa Sarijaya bisa setara dengan desa lain yang lebih maju. “Karena selama ia menjabat kades, Sarijaya termasuk kategori desa IDT. Tapi alhamdulillah, minimal infrastruktur mulai merata,” ucapnya.
Mengenai infrasrruktur, hingga saat ini pihaknya terus mengupayakan agar semua masyarakat bisa merasakannya. Ia menerobos melalui dana aspirasi, karena mengandalkan dana rekening desa tidak akan tercover semua. “Alhamdulillah, tahun 2018 saya mendapatkan aspirasi 18 titik. Ini berkat terobosan dan aspirasi yang saya tempuh. Mudah-mudahan 2020 bisa melampaui target itu,” ucapnya.
Pasalnya, jika ia tak melakukan terobosan seperti itu, Desa Sarijaya tidak akan sehebat sekarang. Karena ia mengakui sering bersilatirahmi bersama orang-orang eksekutif maupun legislatif. (rok)