HEADLINE

Potret Gedung Sekolah di Pedesaan

Belajar di Lorong Bekas Tempat Parkir

CILAMAYA KULON, RAKA – Suasana belajar yang nyaman, sepertinya belum dirasakan siswa SDN Pasirukem 2, Kecamatan Cilamaya Kulon. Sejumlah pelajar terpaksa belajar di lorong bekas tempat parkir berukuran 2×2,5 meter.

Tak hanya itu, dalam ruangan sekecil itu, terdapat mesin pompa air yang kadang-kadang menyala. Tentu saja keadaan tersebut membuat siswa dan pengajar tak nyaman saat melangsungkan proses belajar.

Dikatakan guru kelas 1 SDN Pasirukem 2 Laela Ida Rihana, dalam dua tahun terakhir, harus mengajar siswanya di ruang kelas yang memanfaatkan lorong sekolah.

Meskipun tidak nyaman akibat gerah dan bising mesin pompa air, namun ia tetap melakukan proses pembelajarannya. “Sudah dua tahun saya mengajar dengan kondisi kelas yang sumpek,  gerah dan bising,” akunya.

Sebenarnya, lanjut Laela, tak sedikit orangtua yang komplain dan mengeluh atas ketidak nyamanan tempat anaknya belajar. Imbasnya, masyarakat yang merasa jengkel enggan mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut dan memilih sekolah lain meskipun jaraknya rada jauh.

Ia pun mengaku miris dengan keadaan ini, terlebih siapapun siswanya pasti memerlukan fasilitas yang memadai, yang bisa membuat mereka nyaman dalam belajar. Dan saat ini, pihaknya membutuhkan ruangan kelas yang luas dan lebih layak. “Memang hanya ada 14 siswa, namun tetap saja mereka perlu kelayakan. Di tambah ada sanyo di dalam kelas, gimana mau nyaman belajar,” ucapnya.

Sementara, menurut Kepala SDN Pasirukem 2 Asep Tajarudin, hal tersebut bisa terjadi karena sekolah kekurangan rombel dalam beberapa tahun terakhir. Karena sebelumnya pun, siswa kelas 1 dan 2 pernah di satu ruang kelaskan gunakan sekat. Namun tetap saja, efektifiya belajar tidak lebih baik, maka kelas 1 ini pindah ke ruangan kecil bekas lorong yang ditutup dinding. “Ruangan yang saat ini di pakai belajar siswa kelas 1 merupakan lorong tempat penyimpanan sepeda motor guru,” ujarnya. 

Lebih lanjut, sebenarnya pihak sekolah sudah mengajukan agar ada perehaban atau pembangunan gesung sekolah, namun hingga saat ini belum ada realisasi. “Kita sudah layangkan permohonan pengajuan, tapi belum direalisasi. Yaudah seadanya saja,” pungkasnya. (rok)

Related Articles

Back to top button