Uncategorized

Seniman Pahat Belum Dilirik Pemerintah

BUTUH PERHATIAN: Seniman pahat Desa Parungsari belum mendapat perhatian dari Pemkab Karawang.

TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Pemerintah Kabupaten Karawang nampak belum sepenuhnya dapat mewadahi para pelaku ekonomi kreatif, terutama yang berada di pelosok desa.

Sebelumnya para perajin furnitur bambu di Desa Parungsari, Kecamatan Telukjambe Barat, bingung untuk memasarkan hasil kerajinan mereka. Hal itu juga dirasakan oleh seniman pahat kayu dari Kampung Cibuntu, Desa Wanakerta.

Ia adalah Marto, yang mulai memahat sejak tahun 2014. Dari tangan uletnya menghasilkan karya berbahan kayu maupun bambu, baik yang sekadar untuk hiasan atau juga yang memiliki nilai guna. Mulai dari lukisan bambu, asbak, patung kayu hingga meja ukir yang dibuatnya semua memeliki nilai seni dan bernilai ekonomi. “Ini kalau dijual bisa laku Rp15 juta, pasarnya memang kelas atas,” ucapnya sambil menunjukkan salah satu meja kayu ukirannya, Kamis (5/12).

Sangat disayangkan, karyanya yang memiliki harga jual tinggi belum satupun ada yang melirik. Semua masih tersimpan di halaman rumahnya. Karyanya yang sudah bisa dijual adalah lukisan bambu, itupun tidak seberapa. Yang menjadi kendala adalah, dia hanya bisa menjual kepada orang-orang di lingkungannya yang cenderung meminta harga rendah, dengan dalih sudah kenal.

Kendala lainnya adalah ia tidak punya modal. Baginya memahat saat ini baru sebatas hobi, belum bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Kurangnya modal membuatnya berkarya dengan alat seadanya, semua dikerjakan secara manual, tidak ada yang menggunakan mesin listrik seperti gergaji mesin atau bor. Selama ini dia bekerja serabutan mengandalkan panggilan orang yang ingin dibuatkan relief pada bangunan rumahnya. “Kalau ini (karyanya) ada yang mau ambil saja, dikasih senso (gergaji mesin) doang juga saya serahin,” ungkapnya.

Meski belum menjanjikan, hobi memahat kayu ini tetap dia geluti, karena jiwa seninya yang sudah tertanam sejak muda. Tunggul pohon yang ditemukannya di hutan, tak bisa dia diamkan begitu saja. Pasti akan dia gali dan membawa sendiri ke rumahnya untyuk dipahat menjadi karya seni. Ia mengaku tidak pernah mengonsep pola pahatan, semua ide datang begitu saja menyelaraskan dengan bentuk kayu yang ada. Dari jiwa seni dan keahliannya, dia ingin bisa menghasilkan yang lebih terutama untuk keluarganya apalagi jika bisa memberdayakan warga di lingkungan rumahnya. (cr5)

Related Articles

Back to top button