PURWAKARTA

Curah Hujan Tinggi, Peternak Ayam Merugi

TERNAK AYAM : Peternak ayam broiler saat mengecek kondisi ayam dalam kandang. Akibat cuaca ekstrim, para peternak ayam mengaku mulai mengalami kerugian.

PURWAKARTA, RAKA – Memasuki musim hujan menjadi perhatian tersendiri bagi para peternak ayam broiler. Pasalnya cuaca dingin bisa mengakibatkan kerugian bagi peternak.

Salah seorang peternak ayam broiler di Purwakarta Fauzan (30), di musim penghujan tahun lalu pihaknya harus rela memanen ayam lebih cepat untuk meminimalisir kerugian akibat ayam banyak ayamnya mati. “Saat musim hujan, risiko kematian unggas cukup tinggi, sebab ayam jenis broiler banyak yang tak tahan dengan musim dingin,” ungkap Fauzan, Minggu (08/12).

Saat ini pihaknya tengah siap siaga bila mana curah hujan di tahun ini makin tinggi. “Tahun lalu peternak ayam broiler banyak memanen ayam di umur 3 minggu, sementara biasanya panen baru dilakukan diantara umur 30 sampai 35 hari dengan bobot hidup antara satu setengah kilo gram hingga 2 kg per ekor ayam,” tuturnya.

Dia juga menjelaskan perubahan suhu yang cepat akan lebih terasa dampaknya untuk para unggas. “Apalagi sebelum hujan diiringi dulu dengan panas sinar matahari, ayam bisa gampang sakit dan rawan mati, kalau cuman 1-2 ekor mati tidak apa apa. Cuman kalau 10-20 ekor mati setiap hari kita bisa rugi,” katanya.

Lebih lanjut Fauzan mengatakan, musim panen tiap tahunnya ini terisi kurang lebih 2 ribu ekor ayam. “Umur ayam tiga minggu itu berat rata-rata 1 kg lebih. Lumayan sudah berisi, kebetulan di kandang kami pakannya selalu terjamin, jadi cepat besar ayamnya,” ujarnya.

Ayam hasil panen saat ini dijualnya dengan harga Rp100 ribu per 4 ekor. “Rata rata yang beli pedagang, kalau umur 3 minggu mungkin mereka jual lagi dengan harga Rp100 ribu 3 ekor, jadi mereka untung 1 ekor,” pungkasnya. (ris)

Related Articles

Back to top button