Purwakarta

397 Kali Kebakaran Landa Purwakarta

KEBAKARAN : Salah satu kebakaran yang terjadi di Purwakarta di tahun 2019. Kebakaran itu tepatnya terjadi di Kampung Krajan RT 10/03, Desa Maracang, Kecamatan Babakancikao.

PURWAKARTA, RAKA – Kebakaran peristiwa paling sering terjadi sepanjang 2019. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi DPKPB Kabupaten Purwakarta Adang Syarif Hidayat. “Kebakaran paling sering terjadi dengan frekuensi mencapai 397 kejadian atau setara 69 persen dari total kejadian bencana sepanjang tahun,” ujarnya.

Kebakaran paling tinggi, tambahnya, di Kecamatan Purwakarta Kota sebanyak 70 kali. Selain itu, peristiwa tanah longsor dan angin puting beliung juga terjadi di sejumlah kecamatan. “Tanah longsor terjadi sebanyak 27 kali sementara angin puting beliung 9 kali,” ujarnya.

Adang menambahkan, data tersebut merupakan angka berjalan mengingat belum genap satu tahun. Bukan tidak mungkin di luar dugaan bencana alam kembali terjadi, apalagi saat ini mulai memasuki musim penghujan.
Meski begitu, dia berharap bencana alam tidak terjadi meski sejumlah wilayah di Purwakarta masuk ke dalam kategori rawan longsor dan angin puting beliung. “Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengantisipasi supaya dampak dari bencana alam bisa diminimalisasi,” ujarnya.

Sementara terkait permintaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, Adang mengaku permintaanya lumayan masih cukup tinggi meski Kabupaten Purwakarta telah diguyur hujan sejak beberapa hari terakhir. “Masih ada, karena hujan belum meresap ke dalam tanah, sehingga sumber air belum bisa dimanfaatkan secara normal,” ungkapnya.

Ia mengatakan, permintaan air bersih masih ada namun tidak sebanyak pada musim kemarau. Jika di musim kemarau hampir tiap hari mendistribusikan air bersih kepada masyarat. “Kalau di musim kemarau dalam sehari bisa sampai 7, 8 lokasi setiap harinya, sekarang sudah berangsur menurun,” ujarnya.

Dia merinci, dari awal musim kemarau pihaknya sudah menyalurkan 1,44 juta liter air bersih sampai sekarang, air yang salurkan itu semua gratis dibayar pemerintah. “Dari pertama sampai 17 September telah mendistribusikan 433. 400 liter air untuk mencukupi kebutuhan 14. 282 KK,” katanya.

Meski begitu, DPKPB Purwakarta masih memperbolehkan warga untuk meminta bantuan air bersih dengan menghubungi DPKPB. Namun masyarakat diminta bersabar dan memaklumi keterbatasan pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. (gan)

Related Articles

Back to top button