Uncategorized

Nilai UN SMA Karawang Peringkat Dua dari Bawah

MENYIMAK : Peserta workshop terlihat serius menyimak materi yang dipaparkan narasumber.

TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Tahun ini, raihan rata-rata nilai UN SMA di Kabupaten Karawang menempati peringkat kedua terkahir se-Jawa Barat. Hal itulah yang membuat pegiat pendidikan Karawang genar melakukan berbagai langkah untuk adanya peningkatan. “Hal itulah (peringkat ke dua terakhir se Jawa Barat) yang melatarbelakangi diadakannya workshop ini,” kata Lati Andriani, ketua pelaksana Workshop Penguatan Kompetensi Guru Fisika dan Sains jenjang SMA dan SMP Kabupaten Karawang di Hotel Mercure, Rabu (11/12).

Dikatakannya, dilaksanakannya workshop ini agar ada peningkatan kompetensi guru dalam rangka meningkatkan nilai rata-rata UN, khususnya mata pelajaran fisika dan sains. Meskipun nilai rata-rata UN yang diraih SMAN 1 Karawang di atas rata-rata provinsi, pihaknya ingin meningkatkan raihan rata-rata nilai UN bahkan juga untuk SMA lainnya di Kabupaten Karawang. “Jadi kita rangkul seluruh SMA dan SMP, ada guru-guru SMP juga,” terangnya.

Dia menyampaikan, workshop ini dihadiri oleh 135 peserta yang terdiri dari guru SMA dan SMP se-Kabupaten Karawang yang mengampu mapel fisika dan sains, serta para siswa SMA yang mengkuti program peminatan MIPA.

Jumlah pemateri dalam workship ini tak tangung-tangung, yakni 17 profesor dari Institut Teknologi Bandung (ITB). “Selain itu kita juga ingin meningkatkan jumlah siswa yang berminat untuk studi lanjut ke perguruan tinggi negeri, (di) Kabupaten Karawang lagi tentunya,” terangnya lagi.

Dalam workshop ini para siswa diberi kiat-kiat dalam mengerjakan soal-soal UN dan soal-soal olimpiade. Pandangan Lati, para siswa selama ini seolah mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal sains dalam UN.

Mengenai olimpiade, sering terjadi siswa yang merasa soal yang keluar tidak ada dalam materi yang dipelajarinya di sekolah, padahal kenyataannya soal-soal tersebut sejalan dengan ilmu pengetahuan yang selalu berkembang. “Salah satu yang menjadi pangkal masalah adalah para guru di Karawang yang kemungkinan merasa nyaman dengan materi lama dan kurang mengikuti perkembangan keilmuan. Untuk itu dalam workshop ini para guru didongkrak wawasan perkembangan keilmuannya agar lebih upgrade. Dalam workshop ini para peserta bekesempatan melakukan praktikum fisika dan sains menggunakan alat sederhana,” bebernya.

Lati mengatakan, workshop mengenai peningkatan komptensi guru dalam bidang sains yang melibatkan banyak peserta dari berbagai SMA di Karawang baru kali ini dilaksanakan.

Ia menekankan, workshoip ini bukan hanya ditujukan untuk peningkatan SMAN 1 Karawang, melainkan peningkatan pendidikan di Kabupaten Karawang. “Kita ingin berbagi bukan hanya atas nama sekolah saja, tapi ingin atas nama kabupaten, bahwa Karawang ini bisa, tidak selalu posisi kedua di provinsi, dari bawah,” ucapnya.

Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah 4 Provinsi Jawa Barat Ai Nurhasan mengatakan, target raihan nilai ujian nasioal (UN) yang diharapkan terus meningkat setiap tahunnya bukan hanya sekadar masalah angka, melainkan adanya juga peningkatan kualitas pendidikan. Semangat guru dan motivasi siswa serta iklim pendidikan di sekolah sangat mementukan target itu. “UN naik ini hanya alat agar yang jalan adalah ekosistemnya, ekosistem pendidikan ini harus bergerak dengan cara diberi target UN naik,” papar Ai saat memberikan sambutan.

Dia berharap, dengan adanya workshop yang diselenggarakan oleh SMAN 1 Karawang ini, jumlah lulusan SMA yang meneruskan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi serta jumlah lulusan SMK yang bekerja atau mandiri dapat meningkat angkanya. “Selamat kepada rekan-rakan guru fisika dan guru sains yang hari ini dapat menghadirkan para ahli, pemateri dari perguruan tinggi ternama yang punya kredibilitas insya Allah walupun 1 hari banyak manfaatnya buat kita semua,” tambahnya. (cr5)

Related Articles

Back to top button