Uncategorized

Paten di Telukjambe Timur Ngaret

KOMPLAIN : Warga Telukjambe Timur protes kepada pegawai yang melakukan pelayanan di gebyar Paten. Pasalnya pelayanan tersebut dinilai lamban.

TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Gebyar Pelayanan Terpadu Kecamatan (Paten) Telukjambe Timur yang awalnya direncanakan digelar November lalu akhirnya bisa terlaksana Rabu (11/12) kemarin di halaman kantor kecamatan. Hadirnya paten tentu membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan berbagai keperluan di tempat dan waktu yang sama. “Kita kan lagi urus PBB, akta, KTP juga, berharap sih semua bisa diselesaikan tanpa mondar mandir lagi, informasi dari Pak RT sih bisa,” tutur Endi Wiratno (38), warga Desa Sirnabaya.

Meski demikian Paten kemarin tentunya masih menyisakan banyak kekurangan, salah satunya adalah pelayanan desa yang telat dari waktunya. Endi mengatakan, informasi yang didapat dari selembaran bahwa Paten dimulai pada pukul 8, semestinya semua pelayanan dibuka pada jam tersebut. Namun nyatanya satf Desa Sirnabaya baru membuka stand pada pukul 9, telat 1 jama dari waktu yang semestinya. Untungnya ia juga sambil mengurusi keperluan lain yang pelayanannya telah buka lebih awal.

Keluhan juga terlontar dari Ahmad Saepudin (28) yang merasa proses pelayanan memakan waktu yang sangat lama. Ia menceritakan sejak pukul 9 telah siap untuk menyerahkan berkas pembuatan akta lahir dan KK, namun pukul setengah 12 namanya baru dipanggil oleh staf kecamatan. Meski demikian ia mengaku adanya Paten cukup membantu karena tidak perlu repot mendatangi langsung kantor Disdukcatpil. “Ya gitu doang sih (membantunya),” ujarnya.

Bukan hanya masyarakat, aparatur desa juga mengeluhkan pelaksanaan Paten Kecamatan Telukjambe Timur tahun ini. Sekeretaris Desa Wadas Mulyadi mengatakan, Paten tahun sebelumnya yang dilaksanakan di Kampung Budaya dirasa lebih baik. Penilainnya, pada tahun ini mungkin fokus acara Paten terpecah dengan peresmian kampung santri di Desa Sukamakmur. Hal yang dia sayangkan adalah akses listrik yang terlalu jauh padahal ia sudah menyiapkan terminal listrik sendiri. Selain itu saat datang ke lokasi stand desanya belum tersedia meja sehingga ia mencarinya sendiri di dalam kantor kecamatan. “Papan nama dan segala itu sudah disiapkan, bangku kursi itu sudah disiapkan,” ungkapnya, membandingkan dengan Paten tahun lalu.

Menanggapi semua itu Camat Telukjambe Timur Asep Supriadi mengatakan, sebenarnya semua desa telah disediakan stand di halaman, namun ternyata sebagian digunakan oleh instansi lain yang tidak membawa stand sendiri. Meski desa yang tidak kebagian stan masih bisa melakukan pelayanan di tempat alternatif yang disediakan oleh pihak kecamatan. “Yang penting kan pelayanan jalan, desa kan bisa ikut disini (dalam kantor kecamatan),” terangnya.

Adapaun mengenai akses listrik, dikatakannya, semestinya pihak desa menyediakan sendiri terminal listrik yang lebih panjang, adapaun pihak kecamatan telah menyediakan tempat dan fasilitas lainnya.
Ia sendiri mengaku menerima keluhan mengani blanko KTP yang kurang, dijelaskannya hal itu karena pengiriman blanko KTP dari Disdukcatpil yang memang sedikit.

Ia juga membenarkan pelayanan dibuka sejak pukul 8, adapaun pihak desa yang telat membuka stand dikatakannya mungkin terkena macet atau terkendala teknis lainnya. “Masukan-masukan dari masyarakat menjadi evalusai bagaiamana langkah ke depan agar lebih baik lagi,” pungkasnya. (cr5)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button