KARAWANG

PRKP Dinilai Gagal Rawat Taman

MENGERING: Taman di pinggir rel kereta api Jatirasa terlihat tak terawat, taman terlihat tandus. Padahal, keberadaan taman ini salah satu fungsinya untuk penghijauan.

DPRD: Perlu Dievaluasi

KARAWANG, RAKA – Banyak pohon pada taman di median jalan di beberapa titik Karawang Kota mengering. Padahal, anggaran untuk perawatan dan pemeliharaan taman setiap tahunnya cukup besar.

Wakil Ketua Komisi III Acep Suyatna mengatakan, banyaknya tanaman pada ruang terbuka hijau yang saat ini kering dan mati bukan saja hanya faktor cuaca. Tetapi juga karena kurangnya pemeliharaan yang dilakukan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP). “Saya menilai Dinas PRKP gagal melakukan pemeliharaan taman,” kata Acep, kepada Radar Karawang, Kamis (12/12).

Dikatakan Acep, pihaknya sudah sering mengingatkan Dinas PRKP agar melakukan evaluasi mengenai penataan dan pemeliharaan taman, khususnya yang ada di wilayah perkotaan. “Karena pembagian anggaran pemeliharaan setiap titiknya itu kita tidak tahu. Semisal taman yang di Cikampek oleh siapa? Kemudian pemeliharaannya berapa?” ucapnya.

Selain itu, kata dia, jenis tanaman yang ditanam pada setiap taman tidak sesuai dengan apa yang diamanahkan dalam perda. Sehingga dari beberapa titik ruang terbuka hijau yang ada di Karawang, tidak memenuhi keindahan dan estetika taman. “Seharusnya itu ditanami pohon tinggi dan rindang, agar menciptakan ruang terbuka hijau yang sesuai dengan cuaca di Karawang. Karena di Karawang itu panas,” tuturnya.

Sementara itu Kabid Pertamanan Dinas PRKP Kabupaten Karawang Novi Gunawan mengatakan, banyaknya taman yang kering karena memang faktor musim kemarau yang panjang. Karena jika perawatan sudah selalu dilakukan. “Penyiraman setiap hari. Siang bahkan malam juga disiram,” katanya.

Diakuinya, perawatan taman-taman yang ada di Karawang kurang efektif. Anggaran yang disediakan dari APBD untuk pemeliharaan serta upah tenaga kerja yang bertugas merawat itu hanya cukup untuk 2,6 hektare taman. “Dengan perhitungan 13 ribu permeter perbulan. Hanya cukup untuk 2,6 hektare. Sementara taman lebih dari itu. Kami sekarang sedang menghitung semua taman di Karawang,” ujarnya.

Kedepan, kata dia, akan berencana untuk melelang kegiatan perawatan dan pemeliharaan taman. Selain itu juga akan meminta kerjasama dengan pihak swasta untuk melakukan pengelolaan perawatan. “Kita hitung dulu berapa yang tidak terbiayai, kemudian akan bekerjasama. Misalnya di titik A sama BJB dikelola dan dirawatnya,” pungkasnya. (nce)

Related Articles

Back to top button