Uncategorized

Jalan Belakang Perumahan Sirnabaya Bikin Kacau

BIKIN KISRUH : Akses gerbang belakang perumahan Sirnabaya menjadi penyebab warga selalu marah-marah. Pasalnya akses jalan alternatif itu dijadikan akses jalan umum dan banyak pengendara yang ngebut saat melintas.

TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Meski telah dipasang peringatan untuk melajukan kendaraan dengan kecepatan rendah, masih ada saja pengendara yang melaju kencang saat melewati jalan komplek perumahan Sirnabaya Indah, Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur. Hal itu dikeluhkan warga sebab selain berbahaya karena banyaknya anak-anak, suara bising kendaraan juga kerap menganggu. “Padahal sudah dikasih polisi tidur, tapi ada aja yang ngebut, yang muda-muda tuh, suka diteriakin tetap aja ngeyel,” ungkap Nur (32), yang merupakan warga RW 05 di perumahan tersebut.

Jalan komplek Perumahan Sirnabaya Indah memang kerap dilalui oleh warga luar sebagai jalan alternatif yang menghubungkan Jalan Ronggowaluyo dengan Galuh Mas.

Meski kerap banyak pengendara ngebut, Nur menilai tidak mungkin akses alternatif tersebut ditutup sebab banyak warga setempat yang juga membutuhkan akses langsung menuju Galuh Mas. “Lebih pengertian lah, boleh saja lewat mah kan orang perlu juga, mempermudah juga, yang penting itu saja hati-hati jangan ngebut,” ujarnya.

Salah satpam di perumahan tersebut Dedi membenarkan kerap ada pengendara yang ngebut di jalan komplek yang dijaganya. Aturan lainnya juga kerap dilanggar seperti batas waktu melewati jalan komplek pada malam hari. Akses bagi kendaraan roda 4 melalui gerbang dekat Galuh Mas sebenarnya ditutup pukul 8 malam kecuali dalam keadaan darurat, namun ada saja yang ngeyel dan memaksa dibukakan padahal warga setempat saja tidak pernah memksa seperti demikian. “Warga sini kalau mau ke arah Galuh Mas ya muter lewat gerbang depan, gak maksa buka gerbang,” gerutunya.

BPD RW 5 Agus Ruhiman mengatakan, memang Perumahan Sirnabaya memeliki dua gerbang masuk, gerbang depan sebagai akses utama terhubung dengan jalan Ronggowaluyo sedangkan gerbang belakang terhubung dengan Galuh Mas. Pihak Galuh Mas juga yang sebenarnya berwenang memutuskan dibuka atau ditutupnya gerbang tersebut.

Dengan akses 2 pintu ini, tidak heran jika warga luar menggunakannya seolah menjadi jalan umum. “Makanya kita buat aturan buka tutup, terutama roda 4 karena bebannya lumayan, sementara jalan bukan punya pemda, ini perumahan masih dalam pengembangan,” terangnya.

Dibukanya gerbang belakang memang memberi kemudahan baik bagi warga setempat atau warga luar, anak sekolah atau para pekerja dari atau menuju arah Galuh Mas karena tidak perlu memutar. Namun dijadikannya jalan komplek sebagai jalan umum ini juga menjadikan wilayah RW 05 rawan akan kejahatan, sebab tidak menutup kemungkinan ada warga luar yang melintas sambil mengintai kondisi perumahan untuk niat jahat. “Apalagi di perumahan ini banyak kos-kosan mahasiswa yang terkadang mereka sendiri teledor menjada kendaraannya meski sudah sering diingatkan,” ujarnya. (cr5)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button