KERJAKAN TUGAS : Mahasiswa Unsika saat mengerjakan tugas di perpustakaan.
TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Koleksi buku perpustakaan semestinya mengikuti perkembangan keilmuan, buku-buku yang ada jangan sampai ketinggalan zaman. Namun nampaknya masih banyak buku-buku lama di perpustakaan Unsika yang tidak sesuai dengan kebutuhan mahasiswa saat ini. “Yang Ifa lihat tuh masih banyak buku-buku lama, sebenarnya kan ilmu tuh tiap masa ada perkembangan,” ujar Syarifatul Mar’ah (20), mahasiswa Fakultas Agama Islam Unsika.
Ia mengakui, sebenarnya koleksi buku perpustakaan di kampusnya cukup banyak, namun disayangkan masih banyak buku-buku lama, khususnya buku-buku pendidikan agama islam. Dikatakannya buku-buku tersebut kurang bisa menjadi referensi untuk mengerjakan tugas sebab tidak sesuai dengan materi keilmuan saat ini.
Ia pernah menemukan buku cetakan pertama pada tahun 2000, yang menurutnya sudah terlampau sangat lama. “Apalagi tentang metode pendidikan gitu, itu masih zaman dulu gitu teori-teorinya,” tuturnya.
Meski demikian, ia sendiri cukup sering mengunjungi perpustakaan Unsika untuk mengerjakan tugas. Menurutnya, perpustkaan membantu mahasiswa agar tidak perlu membeli semua buku referensi yang diperlukan dalam perkuliahan. Selain karena tidak perlua repot mencari referensi, ia juga merasa nyaman mengerjakan tugas di perustakaan karena tempatnya yang adem. “Saya harap perpustakaan di kampus bisa meng-upgrade koleksi buku yang ada,” ujarnya.
Mahasiswa lainnya Yuyun Rusdianah (20) juga mengaku kerap mengerjakan tgas kelompok di perpustkaan, karena tidak banyak opsi pilihan tempat untuk mengerjakan tugas di kampusnya.
Menurutnya, mahasiswa akan betah mengerjakan tugas atau sekadar membaca di perpustakaan jika dilengkapi fasilitas wifi. Perpustakaan Unsika sebenarnya telah menyediakan fasilitas wifi tersebut, namun entah kurang sosialisasi atau faktor lainnya masih ada saja mahasiswa yang belum bisa memanfaatkan fasilitas tersebut. “Aku gak tahu kata sandinya, jadi ini juga hotspot ke HP,” ungkapnya. (cr5)
