Uncategorized

Perlintasan Kereta Tanpa Penjaga

TANPA PALANG PINTU: Salah seorang pengendara sepeda motor mesti lirik kiri kanan saat akan melintasi perlintasan kereta api Perweh, Desa Pucung. Perlintasan kereta api ini tanpa palang pintu dan penjaga.

KOTABARU, RAKA – Pengguna jalan mesti berhati-hati ketika melintasi perlintasi kereta api Perweh, Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru. Soalnya, perlintasan kereta ini tanpa palang pintu dan penjaga. “Dari dulu juga, perlintasan kereta api di Perweh Desa Pucung tidak ada palang pintu, padahal banyak pengendara melintasi jalan sini, apalagi pagi dan sore hari,” ujar Yadi, salah satu relawan yang menertibakan perlintasan kereta api.

Menurutnya, kecelakaan sering kali disebabkan dari kelalaian pengendara kendaraan itu sendiri, tidak sabar untuk melintasi jalur perlintasan kereta api. Ditambah tidak ada petugas yang menjaga perlintasan kereta ini, yang ada hanya relawan dari warga sekitar. “Kalau dulu mah sering terjadi kecelakaan, semenjak ada yang jaga diperlintasan kereta api ini, sudah jarang terjadi kecelakaan lagi. Padahal udah dikasih tahu sama pengendara tetap aja nyolong star, jadi tertabrak kereta api,” terangnya.

Saripudin (24), warga Desa Pucung mengatakan, jika tidak ada relawan yang mengatur lalu lintas di perlintasaan jalan kereta api, bisa saja sering terjadi kecelakaan, dalam waktu satu tahun bisa lebih dari 2 kali kejadian kecelakaan tabrakan. “Suka mendengar ada orang yang meninggal dunia tertabrak kereata api di perlintasan kereta api Perweh Desa Pucung. Soalnya, tidak ada palang pintunya, cuma ada relawan aja mengaturnya,” katanya.

Bukan rahasia umum lagi, tambahnya, banyak perlintas kerata api tidak ada palang pintu, apalagi di Kecamatan Cikampek dan Kotabaru. “Padahal sangat berbahaya banget jika yang melintasinya tidak berhati-hati, nyawa menjadi taruhannya. Saya harap, semua perlintasa nkereta api dipasang palang pintu,” harapanya. (acu)

Related Articles

Back to top button