PURWAKARTA

25 Tahun Pakai Bambu, Jembatan Pelangi Direhab

JEMBATAN BARU : Jembatan Pelangi yang baru saja dibangun, sudah bisa dilintasi warga.

PURWAKARTA, RAKA – Jembatan Pelangi yang selama 25 tahun dibangun dengan menggunakan kayu kini sudah berupah. Pasalnya jebatan yang ada di Desa Citalang, Kecamatan Purwakarta itu sudah dibangun dengan dana desa dan sudah diresmikan, Minggu (29/12).

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Citalang, Marsid Hidayat mengatakan, pembangunan jembatan tersebut menggunakan dana desa tahap tiga tahun anggaran 2019. Jembatan Pelangi menjadi jalan penghubung dua kampung yakni Kampung Karangsari di RW 02 dan Mekarsari di RW 04. “Pembangunan jembatan ini sangat vital bagi aktivitas warga khususnya di dua RW, mengingat jembatan sebelumnya kondisinya kurang bagus,” ujar Marsid.

Tujuan dibangun jembatan pelangi ini, lanjut Marsid, untuk mempermudah akses jalan dari warga Desa Citalang khususnya di Kampung Mekarsari menuju kantor desa, pasar, sekolah dan tempat lain. “Semoga pembangunan jembatan ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Citalang dan membuat ikon baru di Desa Citalang. Semoga masyarakat bisa menjaga dan merawat segala bentuk pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemerintah Desa Citalang khususnya jembatan pelangi ini,” jelasnya.

Sementara Camat Purwakarta Juddy Herdiana mengatakan, pembangunan jembatan senilai Rp51 juta. Jembatan yang dibangun tahun 1994 sampai sebelum dilakukan rehab masih menggunakan bahan bambu sebagai pondasi utamanya. “Ada rehab jembatan menggunakan sling besi yang membentang sekitar 25 meter dengan dasar masih beralas kayu dan bambu. Hingga tahun 2019 ini dengan bersumber dari dana desa berhasil direhab menggunakan alas plat besi dengan lebar 1 meter,” jelasnya.

Untuk keamanan, lanjut Juddy, sampai saat pihaknya akan melakukan konsultasi dengan pihak teknis terkait dengan beban maksimum yang diperbolehkan melintasi jembatan tersebut. “Akan tetapi dengan keseharian dan kebiasaan warga melintasi jembatan, sampai saat ini aman terkendali,” pungkasnya. (ris)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button