Pemain Persika Sudah Berjuang Mati-matian
KARAWANG, RAKA – Persika harus menelan pil pahit setelah gagal membendung perlawanan Persita Tangerang dengan skor 2-0 di Stadion Singaperbangsa, Selasa (9/10) sore kemarin Kekalahan ini memastikan Persika turun kasta ke Liga 3 di musim depan. Tentunya, ini adalah hasil yang tidak diharapkan seluruh suporter dan masyarakat Karawang. Apalagi, target utama Persika di awal musim lolos ke Liga 1. Minggu (14/10) mendatang, Persika harus melewati satu laga tandang lagi ke markas Cilegon United. Meski pertandingan ini sudah tak menentukan, namun tetap harus dijalani.
Sebetulnya anak asuh Herry Kiswanto di babak pertama cukup agresif dalam menjaga dan melakukan penyerangan terhadap lawan, adu serang di kedua kubu mencerminkan jika kedunya sama-sama ingin meraih poin maksimal dalam pertandingan menjelang ahir Liga 2 Indonesia musim ini. Hilangnya fokus dipertahanan Persika menjelang akhir babak pertama, di menit 43 Diego Banowo Bagus Sadewo berhasil merobek pertahanan Persika, sehingga skor menjadi 1-0 kemenangan bagi tim tamu. Skor ini bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, permainan semakin membaik ditunjukan para pemain Persika, namun sangat disayangkan pasukan yang dikapteni Agus Supriyanto CS belum berhasil merobohkan pertahanan pasukan Pendekar Cisadane. Intensitas tinggi permainan membuat pemain stamina pemain Persika mengendur, kondisi ini dimanfaatkan Persita. Di menit 82, Diego Banowo Bagus Sadewo kembali memasukan si kulit bundar ke gawang yang dijaga Reky Rahayu. Kedudukan menjadi 2-0 sampai dengan peluit akhir kedudukan tidak dapat diubah.
Peluit panjang wasit dibunyikan sebagai pertanda Persika harus rela turun kasta ke Liga 3 musim depan. Kesedihan seluruh isi stadion tak bisa dibendung, baik suporter, pemain hingga official menangis. Para pemain terduduk lesu di tengah lapangan seakan tak mampu berjalan ke luar lapangan. Bahkan, sebagian supporter merangsek ke tengah lapangan untuk memberikan support dan membangunkan para pemain Persika di tengah lapangan.
Meski harus turun kasta, para suporter nampak tegar. Meski sedih, para suporter tak berhenti bernyanyi dan terus menyemangati para punggawa Persika yang telah berjuang maksimal untuk bertahan di Liga 2.
Menanggapi hasil pertandingan, pelatih Persika Herry Kiswanto menyampaikan, usah keras dan berjuang mati-matian sudah dilakukan anak asuhnya untuk memenangkan pertandingan. “Kita sudah coba anak-anak sudah berjuang tapi memang yang saya khawatirkan adalah pikiran. Jadi benar adanya kurang keluar anak-anak seperti tidak lepas, tentunya ini telah dimanfaatkan sekali oleh lawan sehingga bisa unggul,” katanya.
Dalam sepak bola, menurut Herry, bukan hanya faktor teknis saja yang menentukan hasil, tapi ada faktor lain yang menunjang kesuksesan sebuah tim. “Saya berterima kasih, saya mohon maaf kepada masyarakat Karawang, bahwa sepak bola di Karawang kali ini kita tidak berhasil, tentu kedepan harus dikelola dengan baik, supaya bisa naik lagi, ini bisa menjadi pembelajaran,” terangnya.
Meski kecewa, Herry menegaskan timnya akan tetap bermain di pertandingan terakhir melawan Cilegon United, Minggu (14/10) mendatang. “Tinggal 1 pertandingan dan kita harus lalui. Kita ikuti aturan sepak bola di sini, kita belajar karena atlet kadang ada di atas, kadang ada di bawah kita belajar banyak di sini,” pesannya.
Pemain Yus Arfandi menyampaikan, sebagai perwakilan pemain pihaknya mengaku sudah berjuang keras tapi hasil akhirnya tidak sesuai harapan. “Saya pesan kepada Persika Karawang, ini pelajaran bahwa faktor-faktor sebelumnya mulai dari tim, agar bisa kedepannya bisa lebih baik lagi, pasti disini juga ada yang pernah menjadi pemain, bagaiamana pemain psikologinya bentar dinaikin bentar diturunin mungkin bisa menjadi lebih baik lagi, semoga Persika menjadi lebih baik,” pungkasnya. (apk)