Uncategorized

Cita-cita Terhalang Ekonomi

Kosim Kusnadi Amin

RENGASDENGKLOK, RAKA – Biasanya, anak-anak memiliki cita-cita ingin menjadi tentara, pengusaha, dokter, polisi ataupun guru. Namun ada juga sejak duduk di bangku sekolah SMP yang memiliki cita-cita menjadi pembalap motor, meski resikonya besar.

Kosim Kusnadi Amin (18), warga Warudoyong, Rengasdengklok Selatan, sejak duduk di bangku SMP, dia sudah memiliki keinginan untuk menjadi pembalap motor nasional. Keinginan itu muncul setelah Kosim sering menonton MotoGP di televisi, dan juga sempat melihat langsung balap motor liar di jalanan, bahkan dia sempat menjadi pelaku balap motor liar, dan sempat beberapa kali jatuh dari motor. “Sekarang saya udah tidak lagi ikut-ikutan balap liar, soalnya sudah bosan,” jelas kepada Radar Karawang, Senin (30/12).

Meski tak lagi terlibat dalam dunia balap liar, Kosim masih menyimpan harapan menjadi pembalap motor, hanya saja terbentur dengan ekonomi, sehingga keinganan itu hanya terpendam di hati. “Sampai sekarang saya masih ingin jadi pembalap motor nasional, tapi tidak ada wadahnya,” kata Kosim.

Menjadi pembalap motor tentu memiliki resiko yang tinggi, sehingga harus memiliki keberanian yang besar. Tapi, menurut Kosim, resiko itu merupakan hal yang wajar bagi siapapun bukan hanya untuk pembalap motor, bahkan dia ingin merasakan kecepatan yang maksimal suatu saat nanti jika menjadi pembalap. “Saya gak takut jatuh di motor, dan gak kepikiran sampai jatuh dari motor gitu,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button