Mapalaska Ikut Evakuasi Korban

SIAP EVAKUASI: Mapalaska dan BPBD Karawang siap evakuasi korban banjir.
KARAWANG, RAKA – Sejumlah kecamatan di Kabupaten Karawang terkena banjir, butuh banyak relawan untuk membantu pemerintah agar bisa mengevakuasi korban banjir. Diantaranya Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Singaperbangsa Karawang (Mapalaska).
Kepala Divisi Search and Rescue Mapalaska Annisa Salma Febriana mengatakan, pihaknya tidak hanya menurunkan anggota dalam proses penanganan korban bencana di Karawang saja, namun juga mengirimkan anggota ke bencana banjir Jabodetabek yang tergabung dengan Mapala se-Jabodetabeka. “Kami memang sebelumnya sudah mencoba untuk menyiapkan sumber daya manusia yang tanggap bencana alam, salah satunya bencana banjir. Karena kejadian bencana banjir di Karawang hampir terjadi setiap tahun,” ungkapnya.
Melihat itu, kata Annisa, tahun 2019 pihaknya mengadakan pelatihan mitigasi bencana dengan beberapa pemateri dari Basarnas, BNPB Jakarta, BPBD karawang, Tagana dan anggota Mapalaska yang telah mendapatkan pelatihan kebencanaan di Universitas Indonesia (UI) pada tanggap Bencana Donggala-Palu. Pelatihan tersebut ditujukan untuk Ormawa Unsika dan Umum, pelatihan dilakukan guna membentuk SDM yang memang cakap untuk menjadi relawan kebencanaan di kemudian hari,” kata Annisa.
Ia melanjutkan, dalam pelatihan tersebut juga terdapat praktek lapangan SAR air, yang disiapkan untuk siaga bencana banjir, hanya saja dalam operasional untuk pelaksanaan teknis lapangan siaga bencana banjir, pihaknya belum memiliki sarana perlengkapan perahu karet. “Kami sangat berharap bencana banjir yang terjadi tiap tahunnya ini dapat dievaluasi bersama, dan dilakukan pemetaan wilayah yang memang tercatat rawan banjir, agar dapat ditemukan titik solusi untuk penanggulangan bencana banjir di Karawang,” tambah Annisa.
Ana Rahmat, bagian Mitra Aksi Cepat Tanggap BPBD Karawang mangatakan, banjir yang terjadi merupakan luapan dari DAS Cibeet dan Citarum, ditambah lagi desa yang terkena banjir berbentuk delta atau cekungan. Kondisi cuaca di Kabupaten Karawang sebetulnya tidak menentukan terjadinya banjir, karena banjir terjadi akibat aliran hulu DAS yang berada di Bogor ataupun Bandung. “Walaupun di Karawang tidak hujan, namun kemungkinan akan terjadinya banjir tetap harus diwaspadai, karena pada dasarnya luapan dari DAS Citarum dan Cibeet lah yang mengakibatkan banjir,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, kehadiran Mapalaska sangat membantu dalam kondisi seperti ini, apalagi dengan ilmu yang sudah dimiliki oleh setiap individunya, teori dan praktek yang sudah dipelajari dalam pelatihan kebencanaan dapat diterapkan pada kondisi bencana yang terjadi saat ini. “Apalagi dengan rekan-rekan Mapalaska yang memang siap terjun ke lapangan bersama BPBD dalam proses penanganan korban,” katanya. (psn)