HEADLINEKARAWANG

Banyak Soal Jebakan

TES CALON KADES: Sejumlah bakal calon kepala desa sedang mengikuti tes sebelum ditetapkan menjadi calon kades di SMPN 1 Karawang Barat, Selasa (7/1). Tercatat ada 180 orang yang mengikuti tes tersebut.

Tes Tulis Bakal Calon Kepala Desa

KARAWANG, RAKA – Sebanyak 180 bakal calon kepala desa mengikuti tahapan tes tulis di SMPN 1 Karawang Barat, Selasa (7/1). Tes tulis dilaksanakan sebagai salah satu tahapan pada pemilihan kepala desa serentak di 45 desa se-Kabupaten Karawang.

Gampang-gampang susah, tergantung insting, mudah, banyak pertanyaan jebakan dan sulit materi tentang desa. Itulah yang dirasakan para bakal calon kepala desa usai mengikuti tes tulis.

Ocim Mulyadi salah satunya, balon kades dari Desa Warungbambu itu mengaku sedikit kesulitan menjawab beberapa soal yang berkaitan dengan pemerintahan desa. Namun, dia bisa menjawab semua soal yang diberikan. “Agak kesulitan materi tentang desa. Tapi semuanya diisi,” ucapnya kepada Radar Karawang.

Meski di desanya akan ada enam bakal calon yang tereliminasi, Ocim mengaku optimis bahwa dirinya akan lolos dan ditetapkan sebagai bakal calon dan berhak untuk dipilih pada pelaksanaan pemilihan kepala desa mendatang. “Warungbambu ada 11 balon. Tapi saya yakin bisa lolos,” katanya.

Hal senada dikatakan Akhmad Nuril Anwar, bakal calon dari Desa Talagasari. Menurutnya soal yang dikerjakan saat tes tulis gampang-gampang susah. Terutama soal yang berkaitan dengan pemerintahan desa, dinilainya lebih sulit dibandingkan soal lain. “Harus teliti menjawabnya. Tapi semua terisi dan yakin pasti lolos,” ujarnya.

Balon lain, Dawan Hermawan yang merupakan balon termuda di Desa Tegalsawah menuturkan, soal yang diberikan pada tes tulis itu gampang-gampang susah. Namun semua soal berhasil dijawab dengan durasi waktu yang sudah ditentukan. “Karena saya punya motivasi untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Saya termuda dengan usia 41 tahun,” katanya.

Asep Suryana bakal calon dari Desa Anggadita mengaku, perlu kehati-hatian dalam mengerjakan soal yang diberikan saat tes tulis. Sebab banyak pertanyaan atau soal jebakan yang bisa dijawab dengan salah, jika tidak fokus dan teliti. “Banyak soal jebakan. Harus teliti dan tergantung insting,” ujarnya.

M Gary Gagarin, tim dari akademisi mengatakan, soal untuk tes sengaja dibuat demikian agar para peserta tes lebih teliti dalam mengerjakan soal yang diberikan. Hal itu juga bisa menjadi indikator ketelitian para balon.
“Sengaja memang dibuat seperti itu agar lebih teliti. Tapi semua soal tidak jauh dari materi desa, undang-undang dan keagamaan,” terangnya. (nce)

Related Articles

Back to top button