Taman Welas Asih Terus Disolek

INDAH : Air mancur Welas Asih yang ada di lingkungan Tajug Gede Cilodong terlihat indah saat beroperasi.
PURWAKARTA, RAKA – Taman Air Mancur Welas Asih yang berlokasi di komplek Tajug Gede Cilodong terus disolek. Hal ini dilakukan untuk semakin memikat para pengunjung baik dalam maupun luar Purwakarta.
Kepala Bidang Pertamanan dan PJU pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Purwakarta Kosasih mengatakan, pihaknya akan membangun Taman Giri Harja yang berisikan pendopo, Museum Nyi Pohaci, dan Museum Cinta Abadi Habibie Ainun. Pembangunan-pembangunan itu diproyeksikan digelar tahun ini. “Biaya yang disiapkan sebesar Rp15 miliar berasal dari anggaran bagian tata bangunan Distarkim yang sudah teralokasi pada APBD 2020,” bebernya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga berencana melakukan alih fungsi lantai dua Tajug Gede Cilodong menjadi Diorama Sejarah Islam. “Biaya yang disiapkan sebesar Rp5 miliar (Diorama Sejarah Islam) yang juga berasal dari APBD 2020,” katanya.
Dia berharap, fasilitas-fasilitas tambahan itu nantinya bisa menjadi magnet baru dan mampu mendatangkan lebih banyak lagi jumlah wisatawan. “Taman Air Mancur Welas Asih sudah berjalan, penambahan fasilitas terus akan kami kembangkan sesuai anggaran yang ada,” tambahnya.
Taman Air Mancur baru itu, direncanakan diputar setiap minggunya tiga kali tayang. Taman Air Mancur Welas Asih telah dilaunchingkan pada malam pergantian tahun kemarin. Bagi wisatawan yang penasaran ingin menyaksikan destinasi wisata baru di Kabupaten Purwakarta ini sudah mulai dioperasikan. “Jadwal pemutaran sudah ditetapkan, bagi wisatawan yang penasaran silahkan datang ke Tajug Gede Cilodong,” ujar Kosasih.
Pemutaran Air Mancur Welas Asih sebelumnya dilakukan hampir setiap malam, tingginya angka pengunjung membuat pihaknya kewalahan dan memutuskan jadwal penayangan. “Sebetulnya kami masih melihat kondisi, kemarin ramai karena sekolah masih libur, intinya jadwal di luar yang sudah ditetapkan masih tentatif,” kata Kosasih.
Selain itu, ia mengingatkan kepada para pengunjung untuk tertib selama berwisata di Tajug Gede Cilodong, hindari menginjak tanaman, tidak buang sampah sembarangan dan menjaga segala fasilitas yang ada. “Sehingga kondisinya tetap tertata rapi,” pungkasnya. (ris/gan)