Uncategorized

Jompo Miskin Diserang Tumor Ganas

CILAMAYA WETAN, RAKA – Siapa yang ingin masa tuanya dihabiskan bergulat dengan penyakit. Ditambah kondisi ekonomi yang morat-marit. Rasanya pasti nelangsa. Hal itu tergambar dalam sketsa kehidupan Suryati (62), jompo miskin asal Dusun Kebon II RT 01/02, Desa Tegalsari, Kecamatan Cilamaya Wetan. Dia menderita tumor di pipi kanan selama lima tahun terakhir.

Meski sudah mendapat perawatan dan ditangani tim medis RSUD Karawang, nenek tiga anak ini belum bisa dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) karena alasan biaya dan tenaga penunggu saat di Bandung.

Anak nenek Suryati, Neneng Sri Hastuti mengatakan, tumor di wajah ibunya mulai membesar sejak Idul Fitri, semakin hari semakin membengkak hingga pecah dan bernanah. Bahkan, setiap hari harus merintih kesakitan perih karena tumor yang hanya dibalut tisu dan minyak telon tersebut, membuat kondisi perutnya agak membengkak beberapa hari terakhir. Dia bingung bagaimana untuk pengobatannya, karena kesehariannya sebagai pedagang di kantin sekolah, tidak bisa berbuat banyak.

Ibunya sudah dibawa ke RSUD hasil upaya pemerintah desa dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) setempat. Namun pulang dari RSUD, kondisi tumornya masih belum membaik dan disarankan operasi di RSHS Bandung. Dirinya sebut Neneng, bukan tidak mau ke Bandung, tapi karena sia memiliki tiga orang anak yang masih kecil. Sementara kakaknya berada di Bekasi. Kondisi itu membuatnya bingung. “Bagaimana nanti jika dibawa ke Bandung, tidak ada yang menunggui. Bahkan biaya juga tidak punya,” kata janda tiga anak ini.

Neneng menambahkan, obat pereda nyeri dari RSUD sudah habis. Untuk sementara, tumor yang pecah itu ditutupi tisu dan minyak telon. Meski tidak menimbulkan bau, tapi air nanah acapkali keluar hingga membuat bagian mata ikut kesakitan. “Sementara pengobatan ya dengan tisu dan minyak wangi saja, gak tahu nyari obatnya kemana,” katanya.

PSM Desa Tegalsari Tita Agustina mengatakan, awalnya Suryati tidak memiliki kelengkapan administrasi kependudukan, tapi semuanya sudah lengkap. Mulai KK, KTP el dan keterangan gakin. Nenek kelahiran 1952 ini berobat ke RSUD menggunakan KIS dan dirawat selama 5 hari karena harus dioperasi. Itupun sebut PSM, dia dan aparat desa ngencleng untuk membiayai perawatannya. Sementara operasinya belum dilakukan karena keluarganya bingung soal biaya sehari-hari di Bandung. “Sekarang jalan saja sudah agak susah,” katanya.

Kepala Puskesmas Cilamaya dr Ajiz Ghofur mengatakan, hasil diagnosa penyakit yang diderita Suryati adalah penyakit tumor facialis. “Harus dirujuk. Suryati sudah memiliki BPJS, tinggal kesediaan keluarga dan biaya sehari-harinya saja,” tuturnya.

Pjs Kades Tegalsari Amir mengatakan, upaya pemerintah desa dan PSM hingga Puskesmas sudah dilakukan beberapa bulan terakhir, kondisi keluarganya kurang mampu. Karena saat perawatan pertama di RSUD juga hasil ngencleng warga. “Butuh penanganan segera. Kita sudah upayakan optimal untuk pengobatan, karena ini perlu dioperasi,” katanya. (rud)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button