PURWAKARTA

Al-Muhajirin Gelar Pelatihan Menulis

SEMANGAT : Peserta pelatihan menulis opini terlihat semangat usai mengikuti kegiatan.

PURWAKARTA, RAKA – Dalam rangka acara milad ke-27 Al-Muhajirin, Yayasan Al-Muhajirin Purwakarta menyelenggarakan pelatihan menulis opini dengan tema ‘Strategi Pendidikan Islam untuk Menciptakan Generasi Unggul’.

Kegiatan tersebut bertempat di Aula Al-Madinah Kampus 2 Al Muhajirin. Awalnya, ada 50 orang peserta yang terdaftar pada lomba menulis opini. Namun, karena antusiasme yang cukup tinggi, ada tambahan peserta dari masing-masing unit yayasan sehingga total peserta berjumlah 76 orang. “Pelatihan menulis opini ini diharapkan dapat menjadi suntikan semangat agar pada saat menulis dapat menyampaikan kebenaran dan peka terhadap sekitar,” ujar Ketua Yayasan Al Muhajirin Ifa Faizah Rohmah, Selasa (14/1).

Adapun para peserta mendapatkan pemaparan dari dua pemateri. Keduanya adalah, KH HR Marpu Muhidin Ilyas MA yang merupakan seorang penulis, guru, dosen, dan motivator, serta Widdy Apriandi, SE yang merupakan seorang penulis dan jurnalis.

Marpu menyampaikan, materi berjudul proses kreatif menulis. Dalam pemaparannya, Marpu menyampaikan lima langkah menulis kreatif. Di antaranya adalah temukan spiritualitas menulis. “Ada korelasi antara produktivitas menulis dengan tingkat spiritualitas seseorang. Semakin tinggi spiritualitas seseorang, semakin banyak orang tersebut menulis,” ujarnya.

Menurutnya, jika tujuan seorang penulis sudah sampai kepada Allah, berarti penulis tersebut sudah mencapai spiritualitasnya. Langkah selanjutnya adalah temukan pikiran yang menghambat proses menulis kemudian merancang target menulis. “Tetapkan menulis menjadi sebuah kebiasaan dan jadikan kegiatan membaca sebagai bahan bakar untuk menulis,” ujarnya.

Sedangkan, pemateri kedua Widdy menyampaikan, beberapa tips menulis opini. Di antaranya pilih masalah sesuai bidang yang dikuasai. Sampaikan keresahan dengan didukung oleh data yang relevan. “Tips berikutnya adalah tips untuk teknik penulisan, tulislah opini dengan menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna,” ujarnya.

Widdy juga menambahkan, perlunya pengetahuan tentang media massa agar tulisan yang dikirim lolos kurasi dan bisa dimuat di media massa tersebut. “Ada sebuah kalimat dari guru yang memotivasi saya untuk dapat menjadi penulis seperti sekarang ini, yaitu sampaikanlah kebenaran walau terasa pahit,” ucapnya. (ris)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button