SEPI: Usaha alat tulis dan fotocopy BUMDes Bulle Jaya terlihat sepi.
PEDES, RAKA – Aktivitas bank emok kian mewabah di pedesaan. Hampir di setiap kampung ada nasabahnya. Hal tersebut membuat Kepala Desa Jatimulya, Kecamatan Pedes, Sardi Adi Marsadi kewalahan untuk mencegah warganya agar tidak mengambil pinjaman melalui bank emok yang dianggap membuat pusing kepala keluarga.
Sardi mengatakan, sudah beberapa kali aparat desa melakukan upaya pencegahan kepada warga agar tidak melakukan prkatik pinjaman tanggung renteng itu. Namun upaya tersebut tidak dihiraukan sama sekali.
“Dampak dari bank emok ini banyak, seperti (mengganggu) kenyamanan keluarga, sampai ada yang cerai,” jelasnya kepada Radar Karawang, Kamis (16/1).
Untuk pengentasan aktivitas bank emok, lanjut Adi, pihaknya juga sudah mencarikan solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, diantaranya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bulle Jaya dengan membuka unit simpan pinjam. Hanya saja anggaran untuk simpan pinjam ini dibatasi. Sehingga banyak warga yang memilih meminjam di bank emok. “Anggaran pertama simpan pinjam itu Rp37 juta untuk mengcover lima dusun, diambillah setiap dusun itu untuk percobaan 20 kepala keluarga, jatuhnya setiap KK itu Rp500 ribu,” jelasnya.
Adi berharap pemerintah kabupaten bertindak untuk menghentikan praktik bank emok yang sudah mewabah ini, sekaligus memberikan solusinya.
Sementara uang simpan pinjam di Desa Jatimulya saat ini tersendat akibat warga lambat untuk melunasi pinjaman. Padahal sudah membuat surat pernyataan di atas materai, tapi tetap saja tidak patuh untuk melunasi pinjaman.
Ahmad Rifa’i, kepala unit Simpan Pinjam BUMDes Bulle Jaya mengaku masyarakat hanya meminjam uang saja, tapi susah untuk bayar setoran. Karena mereka menganggap uang yang digunakan itu sebatas milik desa, padahal uang tersebut untuk diputar kembali. “Kita sering menagih, bahkan dibuatkan surat peringatan, tapi kita tidak terlalu memaksa,” ujarnya. Kata Rifa’i, masyarakat lebih mengikuti aturan pinjam di bank emok daripada aturan yang berlaku di BUMDes Bulle Jaya. (mra)
