TELAGASARI, RAKA – Dalam bercocok tanam padi, berbagai macam rintangan yang harus dihadapi oleh para petani hingga mereka bisa panen sesuai harapan. Mulai dari pengolahan tanah, kebutuhan air yang harus tercukupi, hingga cara mengatasi beragam hama.
Khusus pemberantasan hama, kata salahsatu petani asal Telagasari Epul, tidak ada hama yang paling menjengkelkan selain hama tikus. Selain jumlahnya yang cukup banyak, pemberantasannya pun dinilai sulit. Terlebih, hewan pengerat ini bersarang di pematang-pematang sawah. “Tikus itu susah dibasmi, kalau sudah menyerang bisa merusakan tanaman padi,” katanya.
Namun, setelah pemerintah Kabupaten Karawang memelihara burung hantu di beberapa tempat, keberadaan hama tikus lambat laun bisa terkontrol. Karena memang burung pemangsa ini memiliki posisi lebih atas daripada tikus dalam proses rantai makanan. “Ini yang kita harapkan, pemerintah bisa menopang kebutuhan petani dalam mencairkan masalah pertanian, khususnya mempersempit perkembangan hama tikus,” katanya.
Dengan demikian, burung hantu yang berada di lingkungan pun akan sangat berguna. Maka wajar dan ia sangat mendukung jika pemerintah berkeinginan untuk melestarikan jenis burung nocturnal ini, bahkan harus ada ketegasan juga bagi mereka yang dengan sengaja membunuh atau memburu burung hantu jenis apapun.
Petani lainnya Aying, berbagai jenis burung hantu sudah sangat jarang ditemukan di lingkungannya. Namun pernah sesekali ditemukan, itupun hanya mendengar suaranya saja.
Mendengar beberapa penjelasan dari orang dinas saat menjelaskan manfaat dan fungsi burung hantu, ia berharap masyarakat tidak sembarangan memburu burung bermata melotot tersebut.
Bahkan, setelah lebih tau kemanfaatannya, ia ingin burung tersebut bisa berkembang biak lebih banyak di area pertanian atau pesawahan masyarakat se-Kabupaten Karawang. Meskipun tak semua burung hantu makan tikus, setidaknya habitat mereka terjaga dengan baik. “Setelah tau manfaatnya lebih banyak, saya harap masyarakat jangan semena-mena terhadap buring hantu. Khusus burung hantu yang bisa mengendalikan hama tikus,” pungkasnya. (rok)
