Calon Kades Redam Emosi Pendukung
JANGAN GAMPANG EMOSI: Proses pengundian nomor urut calon kades di Lemahabang.
TELAGASARI, RAKA – Untuk menghindari gesekan antarpara pendukung calon kepala desa, semua unsur diharapkan menjadi pelopor keamanan. Terlebih, peluang gesekan pemilihan kepala desa sangat terbuka, dengan fanatisme pendukung dan simpatisan dari masing-masing calon yang berkompetisi.
Menurut Kasi Trantib Kecamatan Lemahabang Wahdi, masalah keamanan dan kenyamanan di desa-desa, bukan saja menjadi tanggungjawab TNI, Polri dan Pol PP, namun masyarakat atau para pendukungnya harus bisa menjaga keamanan.
Keamanan lanjutnya, akan lebih baik jika diminimalisir oleh para calon kepala desa. “Mendukung boleh, asal tetap jaga keamanan dan kondusifitas desa masing-masing,” katanya.
Menurutnya, adanya fanatisme pendukung para calon kades merupakan hal wajar. Dalam perhelatan pemilihan lain pun tidak ada bedanya. Namun, para pendukung harus lebih dewasa dalam menyikapi berbagai hal, khususnya dalam menentukan sikap dalam mendukung calon kades pilihannya.
Sementara menurut Danramil Telagasari Kapt Inf Kanung, masyarakat dan simpatisan itu ratusan, pihaknya dari aparat hanya beda seragam saja. Tidak mungkin bisa menjamin keamanan sendirian.
Justru para calon kades inilah yang harus menjadi jenderal-jenderal lapangan dan sepatutnya bisa meredam tensi politik.
Kadang-kadang, lanjut Kanung, pendukung dan simpatisan ini sensitif dengan isu dan provokasi informasi. Maka para calon kades yang sudah dipercaya, harus bisa menjaga kondusifitas dan bertanggungjawab.
Termasuk, menjamin keamanan di dunia maya seperti media sosial, agar jangan sampai salah ketik, salah pemahaman, di-upload dan memunculkan kegaduhan antar satu dengan yang lainnya. “Kadang ada yang gak ngerti permasalahan, pengikutnya yang tidak faham, harus di peringatkan, agar jangan bikin gaduh di media sosial,” katanya.
Ingat, tegas Kanung, yang akan terpilih hanya satu orang dan diberi amanah oleh Allah SWT nantinya. Yang terpilih dengan beragam usahanya, diwanti-wantinya, jangan jumawa dan pesta pora berlebihan. Yang kalah juga harus besar hati, karena namanya pilkades adalah konstestasi. “Yang terpilih semoga bisa bertanggungjawab dan tidak jumawa, kelak juga yang kalah harus siap menerima dengan besar hati,” pungkasnya. (rok)