Terobsesi Jadi Dokter
Aeni
RENGASDENGKLOK, RAKA – Menjadi seorang dokter merupakan cita-cita yang sering terucap dari mulut anak-anak, meski menjadi dokter bukan perkara yang mudah dan harus siap siaga menolong orang sakit, tapi pekerjaan seperti itulah salah satu penyebab dokter banyak dicita-citakan.
Aeni, siswa kelas 8 SMPN 3 Rengasdengklok, sejak duduk di bangku kelas tiga SD sudah memiliki keinginan membantu orang sakit, bahkan dirinya rela tidak mendapat imbalan untuk mengobati pasien yang tidak memiliki biaya berobat. “Kalau orang gak mampu yang sakit, nanti bisa gratis soalnya kasihan,” jelasnya.
Tak ada alasan lain bercita-cita menjadi dokter, selain ingin menolong orang sakit. Kata Aeni, memang sebelumnya jika besar nanti dia ingin menjadi seorang guru, namun ciat-cita itu sudah hilang, tapi bukan karena gaji guru kecil melainkan lebih tertarik untuk menolong orang sakit. “Jadi guru juga sama bisa bantu orang lain, tapi beda cara membantunya, kalau guru tugasnya ngajar,” katanya.
Meski memiliki cita-cita menjadi dokter, tapi untuk kegiatan ekstrakurikuler, Aeni lebih memilih ikut eksul pramuka, tidak ekstrakurikuler lainnya seperti PMR, pasalnya dalam eksul pramuka selain belajar sandi morse dan semapur, juga diajarkan P3K. Hanya saja untuk belajar soal cara obat mengobati itu lebih banyak di PMR. “Ikut eksul pramuka ini dari kelas satu SMP, karena seru aja kegiatannya,” pungkasnya. (mra)