Pelajar Meniru Gaya Soekarno

KERJAKAN TUGAS: Pelajar SMAN 1 Pebayuran membacakan teks proklamasi di Tugu Kebulatan Tekad. Monumen ini, bukan hanya sebagai simbol perjuangan tapi juga menjadi salah satu sumber belajar sejarah bagi para pelajar.
Baca Teks Proklamasi di Tugu Kebulatan Tekad
RENGASDENGKLOK, RAKA – Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok bukan hanya sebatas monumen, tapi juga jadi salah satu sumber belajar bagi pelajar. Tak sedikit pelajar datang ke tempat ini untuk mengerjakan tugas pelajaran sejarah.
Siswa SMAN 1 Pebayuran, Kabupaten Bekasi Marlina Putri mengaku peristiwa bersejarah di wilayah Rengasdengklok merupakan tempat yang cocok untuk mengerjakan tugas sejarah kemerdekaan Indonesia. Berbeda dengan belajar di ruangan kelas, belajar di luar jadi lebih menyenangkan. “Kalau datang ke sini kita bisa cepat paham, soalnya lihat langsung gambar runtutan kejadian masa lalu,” jelas kepada Radar Karawang, Minggu (2/2).
Marlina bersama empat teman kelompoknya sudah sering mengunjungi wilayah Rengasdengklok, karena jarak antara Pebayuran dan Rengasdengklok tidak jauh, apalagi sekarang ini sudah ada jembatan baru. Namun dia baru pertama kali ini mengerjakan tugas sekolah di Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok. “Sebelumnya cuma lewat-lewat aja belum pernah mampir,” kata siswi kelas XI IPS ini.
Hal serupa dikatakan Joshua Agus Samudra, siswa kelas XI IPA SMAN 1 Pebayuran ini bersama 13 teman kelompoknya tengah mengerjakan tugas sekolah mata pelajaran sejarah. Tak hanya sebatas menanyakan soal sejarah awal mula kemerdekaan bangsa Indonesia, namun dia juga membuat video tentang cikal bakal kemerdekaan Indonesia di wilayah Rengasdengklok. “Sebelumnya tadi kita mengunjungi rumah sejarah, terus langsung membacakan teks proklamasi di Tugu Kebulatan Tekad ini,” ujarnya.
Menurut Joshua, tempat bersejarah di Rengasdengklok adalah tempat yang menarik untuk dijadikan sasaran tugas sekolah soal kemerdekaan Indonesia. Pasalnya sebelum teks proklamasi dibacakan di Jakarta, terlebih dahulu presiden pertama Indonesia bersingaggh di Rengasdengklok. “Kebetulan Tugu Kebulatan Tekad ini viewnya bagus buat dijadikan video, karena banyak tanaman dan juga kelihatannya masih asri,” katanya.
Sementara itu Idris, juru pelihara Monumen Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok mengaku setiap hari libur banyak siswa dari berbagai sekolah yang datang untuk mempelajari sejarah kemerdekaan Indonesia. Terutama peristiwa penculikan Soekarno. “Yang datang ke sini bukan hanya dari SMP atau SMA tapi ada juga dari anak PAUD dari berbagai wilayah seperti Bandung, Cikarang, bahkan luar Jawa Barat,” pungkasnya. (mra)