Warga Pesisir Tolak Paham Radikal

SAMPAIKAN MATERI : Sat Polair saat menyampaikan materi soal bahaya paham radikal.
TEMPURAN, RAKA – Perkembangan organisasi radikal dan anti pancasila terus diawasi. Pengawasan yang makin ketat juga dilakukan di wilayah pesisir utara Karawang.
Pantauan Radar Karawang, Sat Polair dengan masyarakat Pesisir Desa Ciparage Desa, Kecamatan Tempuran, berdiskusi soal ciri-ciri organisasi radikal yang anti pancasila dan bisa merusak keutuhan NKRI.
Dalam sambutannya, Ketua HNSI Kabupaten Karawang Jejen mengatakan, apa yang disampaikan Sat Polair sangat berharga bagi warga pesisir utara Karawang terutama para nelayan. Pasalnya bisa saja kelompok radikal diam-diam menyelinap membaur dengan warga pesisir yang memang jauh dari kota. Kemudian menyebarkan paham yang mengancam keutuhan NKRI. “Terimakasih atas dilaksanakanya kegiatan ini. Sangat bermanfaat tentunya,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan, selain munculnya organisasi radikal, kini tengah ramai bermunculan kerajaan-kerajaan baru yang mengiming-imingi warga dengan uang miliaran rupiah. Hal itu juga patut diwaspadai karena bisa merusak tatanan sosial masyarakat. “Masyarakat yang hadir mencermati materi yang disampaikan,” ujarnya.
Aiptu Asep Juparsa, Anggota Sat Polair mengatakan, terkait pengertian tentang radikal dan radikalisme, tentang Pancasila dan anti Pancasila. “Penting disampaikan agar warga tidak ikut paham-paham yang bisa merusak persatuan NKRI,” ujarnya.
Sebelum acara ditutup, Sat Polair memberikan sarana kontak 12 buah life bouy, 40 paket sembako, 20 bendera dan 40 teks pancasila sebagai buktinyata agar selalu cinta terhadap Indonesia. (zie/tn)