Uncategorized

Bayi Kecanduan Smartphone, Ibu-ibu Wancimekar Bingung

KOTABARU, RAKA – Zaman now, smartphone nampaknya sudah bukan lagi barang mewah yang dikategorikan sebagai barang tersier dalam kehidupan sehari-hari. Smartphone mungkin dapat dikatakan barang primer yang harus dimiliki setiap orang. Tua, muda, laki, perempuan tidak bisa lepas dari gawai. Bahkan kekinian, bayi berusia dua tahun sudah mafhum mengoperasikan handphone canggih milik orangtuanya. Lalu, bagaimana bisa bayi kecanduan smartphone. Tulisan khas Radar Karawang mencoba menjawab fenomena itu.

Pagi itu, Minggu (14/10), suara tangisan pecah di kamar Endang Resmiati (34) warga Kampung Karajan RT01/01, Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru. Penanda anak pertamanya berusia dua tahun bernama Kelya Putri bangun dari tidurnya. Namun, suara tangis itu perlahan mereda. Bukan karena pelukan atau elusan sang ibu, tapi karena di sampingnya ada gadget. Seakan sudah mengerti, Kelya langsung memainkan smartphone milik ibunya. Lalu entah darimana dia tahu jika film favoritnya yaitu Upin Ipin bisa ditonton di Youtube. “Enggak tahu awalnya gimana, sekarang kalau udah main HP itu pasti anteng. Kalau batrei HP belum habis atau anaknya gak tidur ya gak bakal bisa diambil. Terus aja nonton Upin,” ungkap Endang kepada Radar Karawang.

Ia melanjutkan, putrinya tidak pernah mau melepas gawai sebelum baterinya habis. Jika diambil paksa, bocah lucu itu akan menangis sejadi-jadinya. “Makanya suka bingung. Kalau dibiarin gak bagus juga buat anak,” katanya.

Orangtua lain, Siti Komariah (25) mengatakan, sulit untuk membujuk atau melarang anaknya agar tidak main smartphone. Setiap hari, anaknya pasti minta diputarkan film-film kesukaannya. “sama anak saya juga. Gak bisa dilarang kalau udah pengen main HP. Apalagi kalau sedang mainin HP terus diambil. Ngamuknya juga gak bakal berhenti,” ungkapnya.

Hal senada dikatakan M Sodikin (36), anaknya yang masih berusia 4 tahun itu sudah kecanduan smartphone. Kuota internet yang dibeli dengan uang Rp50 ribu itu hanya akan bertahan tiga hari. “Kuota 50 ribu paling 3 hari. Ya terus saja nonton Youtube nyari odong-odong,” ujarnya.

Bahkan, dia juga sudah tiga kali ganti smartphone karena selalu rusak sama anaknya. Anehnya, anak berusia empat tahun itu sudah sangat mahir menggunakan smartphone. “Selain main game, ke Youtube juga nyari odong-odong udah tahu sendiri,” tambahnya.

Ia juga menyayangkan zaman sekarang banyak balita termasuk anaknya sudah gemar main smartphone. Ia lebih mengkhawatirkan kondisi anak jika terus-terusan dibiarkan. Namun dia juga bingung karena jika keinginannya tidak dituruti, si anak akan menangis gak bisa diam. “Sudah zamannya mungkin. Awalnya dari orang tua juga sih. Tadinya kalau membujuk anak itu dengan diberikan permainan yang ada di HP. Kalau sekarang kan udah tau susah ngelarangnya,” jelasnya. (cr2)

Related Articles

Back to top button