KARAWANG

Gigi Bersih Belum Tentu Sehat

GIGI DIPERIKSA: Seorang anak kecil ditemani bapaknya sedang diperiksa oleh dokter gigi drg Feezy Abdi Rabbih, dokter gigi Puskesmas Adiarsa, Jumat (7/2). Pembiasaan pemeriksaan gigi setiap enam bulan sekali, ampuh membuat gigi anak-anak sehat dan bersih.

KARAWANG, RAKA – Kesehatan gigi anak sangat bergantung pada bagaimana orang tua memberi edukasi, dan contoh kepada anak untuk menjaga kesehatan gigi. “Mendidik dari usia sedini mungkin itu dari orang tua, biasanya kalau ibunya sejak dini sudah mencontohkan dengan konsen, insya Allah nantinya (kesehatan gigi anak) bakal bagus,” ungkap drg Feezy Abdi Rabbih, dokter gigi Puskesmas Adiarsa, Jumat (7/2).

Feezy menjelaskan, perilaku membiasakan membersihkan gigi dimulai sejak sang anak sudah mulai tumbuh gigi. Orang tua berperan untuk rutin membersihkan gigi anak secara rutin. Hal ini dapat dilakukan dengan kain kasa yang dibasahi oleh air hangat. Membersihkan gigi anak juga dapat dilakukan dengan sikat gigi khusus anak, namun tetap dibantu orang tua kecuali motorik sudah cukup bagus dan mampu menyikat sendiri giginya dengan baik.

Mengenai pasta gigi, dikatakannya pasta gigi anak yang beredar di pasaran kebanyakan mengandung detergen. Karena itu dia lebih menganjurkan agar kegiatan menyikat gigi anak tanpa menggunakan pasta gigi. Kandungan tersebut sebetulnya bukan tidak baik untuk gigi mereka, namun dikhawatirkan berdampak buruk jika tertelan. “Biasanya kalau kumur-kumurnya sudah jago, nah itu baru boleh,” terangnya.

Ia menambahkan, orang tua juga mesti memberi contoh bagaimana cara menyikat gigi yang benar. Dan tak kalah penting, kegiatan menyikat gigi sebaiknya dilakukan bersama, agar merangsang anak terbiasa melakukannya. “Tapi kalau gak dirangsang oleh orang tua, ya tetap saja,” tambahnya.

Hal lain yang berpengaruh terhadap kesehatan gigi anak adalah pola makan. Sebaiknya anak dibiasakan pula mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dan bertekstur, seperti wortel, apel dan buah-buahan berstekstur keras lainnya. Dengan pola makan ini akan terjadi proses self-cleansing, yakni pembersihan gigi dengan sendirinya. “Hindari makanan yang mengandung zat pewarna dan pengawet, perhatikan juga kandungan gizinya apakah mengandung kalsium,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia menyarankan agar orang tua rutin membawa anaknya kontrol ke dokter gigi. Masyarakat cenderung menganggap giginya bersih dan baik-baik saja, padahal bersih menurut mereka belum tentu bersih menurut dokter gigi. “Yang berpengaruh terhadap kesehatan gigi itu perilaku menyikat gigi, pola makan, dan harus sering periksa enam bulan sekali,” pungkasnya. (cr5)

Related Articles

Back to top button