PURWAKARTA

Kursi Ketua PKB Digoyang Lagi

GOYANG PKB: Hadi M Musa Said bersilaturahmi dengan tokoh NU Purwakarta.

PURWAKARTA, RAKA – Desakan pergantian Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Purwakarta kembali muncul dari sejumlah tokoh dan kader PKB menjelang musyawarah cabang yang rencananya akan digelar tahun ini.

Dari informasi yang didapat, pergantian pucuk pimpinan PKB Purwakarta melalui Muscab rencananya akan digelar pada Maret atau April 2020 mendatang. Salah satu desakan datang dari Hadi M Musa Said selaku tokoh PKB yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PKB Jawa Barat.

Hadi mengatakan, suksesi di PKB adalah soal mencari kepemimpinan yang harus mendapatkan trust alias kepercayaan dari semua pihak, bukan hanya sekedar memilih.

Lalu, sambungnya, bagaimana seorang pemimpin mampu menjembatani semua pihak untuk membesarkan partai, dan melibatkan semua stakeholder, khususnya Keluarga Besar Nahdlatul Ulama. “Ingat PKB didirikan oleh ulama-ulama NU. Di situlah PKB akan besar di Purwakarta. Yaitu, dengan mengajak kembali para ajengan, kiai, kalangan pesantren dan juga harus dilibatkan. Bukan hanya waktu pilkada dan pileg saja, habis itu dilupakan,” kata Hadi di Purwakarta, Selasa (11/2).

Meski demikian, dirinya berharap, siapapun ketuanya nanti, tentu yang betul-betul memahami sejarah perjuangan PKB dan hubungan PKB dengan NU. “Artinya, Ketua DPC terlepas dari apapun harus dikembalikan kepada kader yang memang paham akar sejarah berdirinya PKB. Dan betul-betul kader bukan orang yang hanya ingin mencari tumpangan di PKB,” ujarnya.

Selama ini, dirinya melihat bahwa PKB di Kabupaten Purwakarta kurang menjaga jalinan silaturahmi. Baik itu dengan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama dan kalangan pesantren yang jelas-jelas menjadi basis PKB.

Saat ini, sambung dia, sebagian besar pengurus PKB Purwakarta hanya mementingkan kepentingan sendiri. Dirinya belum melihat kerja tim yang bagus. PKB adalah organisasi politik yang punya tujuan dan target yang jelas, kaderisasi, jaringan, SDM harus betul-betul dimaksimalkan. “PKB hendaknya jangan hanya dimanfaatkan oleh perorangan atau pengurus saja, tapi juga harus mampu menggerakkan mesin partai di semua sektor. Ini yang jauh lebih penting,” ujarnya.

Pengurus PP GP Ansor itu juga mengatakan, partai tanpa kerja tim hanya akan menjadi mesin mogok yang tidak ada manfaatnya. Raihan suara naik selama ini lebih didorong oleh caleg-caleg yang punya semangat juang yang luar biasa, bukan terkoordinasi oleh pengurus. “Bayangkan kalau semangat kerja personal dibarengi dengan kerja tim akan menghasilkan capaian yang jauh lebih baik lagi,” ujarnya. (gan)

Related Articles

Back to top button