Jatiluhur jadi Waduk Eceng Gondok

JADI DANAU ECENG GONDOK: Waduk Jatiluhur dipenuhi tanaman eceng gondok yang hampir menutup permuakaan air. Selain mengganggu kenyamanan pandangan dan petani ikan yang ada di sana, eceng gondok juga ternyata berdampak terhadap kualitas air.
PURWAKARTA, RAKA – Keindahan kawasan wisata Waduk Jatiluhur terganggu akibat fenomena menjamurnya tanaman eceng gondok yang hampir menutup permuakaan air. Tak hanya menggangu keberadaan tanaman, eceng gondok ini juga akan berdampak pada kualitas perairannya.
Berdasarkan patauan di lokasi Waduk Jatiluhur, tanaman eceng gondok memenuhi kawasan perairan, bahkan hingga ke tengah waduk. Tampak sejumlah orang tengah melakukan pembersihan sedikit demi sedikit sampah tanaman eceng gondok ini.
Direktur Utama Jasa Tirta II U Saefudin Noer menjelaskan, keberadaan tanaman eceng gondok memang ada musimnya, sehingga terkadang orang-orang lupa bahwa eceng gondok itu mengenal musim kedatangannya.
Tanaman eceng gondok ini melintasi aliran Sungai Citarum, mulai Saging, Cirata, hingga Jatiluhur. “Desember memang eceng gondok posisinya di atas Saguling dan Cirata. Lalu, Januari kemudian berpindah seiring air mengalir dan ada air meningkat hingga ikut terbawa. Jadi, ini yang harus sama-sama kami kerjasamakan dengan di wilayah Saguling juga Cirata agar tak terjadi pelimpahan ke bawah,” kata Saefudin di Jatiluhur, Kamis (13/2) lalu.
Dia juga menembahkan perlunya membersihkan tanaman eceng gondok ini pada Februari dan Maret untuk wilayah Jatiluhur. Sebab jika terus menerus dilakukan akan sia-sia. “Bakal datang lagi dan lagi. Contohnya, kemarin kami telah lakukan pembersihan eceng gondok di Bendungan Walahar. Itu memang salahsatu program kami untuk kampanyekan kebersihan sungai agar menjadi budaya masyarakat,” ujarnya. (gan)