Puskesmas Wanakerta Nilai Kinerja Posyandu
PENILAIAN: Puskesmas Wanakerta lakukan penilaian kinerja posyandu.
TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Puskesmas Wanakerta tengah melakukan penilaian terhadap posyandu di 10 desa di Kecamatan Telukjambe Barat. Penilaian dilakukan sejak 14 Februari hingga 5 Maret 2020. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas posyandu di wilayah kerja Puskesmas Wanakerta. “Kan ada dana desa sekitar 5% atau 10 % dari alokasi dana desa itu kan untuk kesehatan, nah saya mau lihat. Misalnya di Desa Margamulya ada lima posyandu tapi baru tiga yang punya bangunan, nanti paling saya tanya ke sekdes kapan, apa rencananya untuk dua desa ini,” terang Kepala Puskesmas Wanakerta Nur Khoiriyah, Senin (17/2).
Penilaian ini juga untuk mempersiapkan penilaian tingkat kabupaten yang biasnya dilaksanakan bulan Agustus. Dengan adanya penilaian di tingkat kecamatan jauh-jauh hari guna posyandu yang nantinya mewakili Telukjambe Barat dipilih berdasarkan objektivitas penilaian. Beberapa tahun ke belakang persiapan kerap mendadak sehingga pemilihan posyandu cenderung subjektif.
Lebih lanjut, penilaian posyandu ini juga melibatkan tenaga teknis di lingkungan Kecamatan Telukjambe Barat. Misalnya dari UPTD Pertanian melakukan penilaian terhadap tanaman obat keluarga, Koordinator KB Kecamatan menilai kaitannya dengan kampung KB. Selain itu ada juga dari tenaga pendidikan yang menilai holistic intergrative (HI), yakni posyandu yang berkaitan dengan PAUD dimana merekalah yang menjadi segemntasi program kerja posyandu. “Jadi kita lagi dorong itu, di Telukjambe Barat posyandu HI baru di Parungsari dan Wanakerta, saya ingin semua desa minimal ada 1 posyandu yang HI,” ujarnya.
Adapun Puskesmas Wanakerta melakukan penilaian perbandingan antara bayi yang ditimbang di posyandu dengan jumlah seluruh balita di wilayah posyandu tersebut. Selain itu juga presnetasi pertumbuhan kenaikan timbangan balita yang dilayani di posyandu. “Kita inginnya 100%, kalau tidak naik mungkin kita perlu meningkatkan pemberian makanan tambahan (PMT),” terangnya.
Ia juga menyampaikan pesan kepada kader posyandu untuk bisa menjalankan amanat Kemenkes yang menargetkan imunisasi 100%. Hal ini untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi. Kader posyandu juga mendapat tugas tambahan yakni pemberantasan TBC dengan mendukung program TOS (temukan, obati hingga sembuh). Selain itu juga ia ingin kader memahami mengenai stunting, terutama resiko stunting karena ibu yang kurang gizi saat masa kehamilan. “Saya juga berharap ada peningkatan posyandu dari madya menjadi purnama bahkan mandiri,” pungkasnya. (cr5)