Ngabdi Untuk Kemaslahatan Masyarakat

PURWASARI, RAKA – Mencalonkan diri menjadi kepala desa bukan hanya karena ada niat untuk memajukan desa. Namun juga karena adanya dukungan dari berbagai elemen masyarakat yang menitipkan kepercayaan. Niat tanpa dukungan akan sia-sia, begitupun dukungan tanpa ada niat tak akan menghasilkan apa-apa. “Keduanya mesti ada, niat saja tidak cukup, apalagi cuma dukungan, seperti mendorong mobil yang mogok,” ungkap Calon Kepala Desa Purwasari Jimi Permana, Minggu (17/2) malam.
Jimi yang memegang nomor urut 3 dalam pilkades Purwasari 2020 mengaku motivasinya mencalonkan diri ingin melakukan hal yang lebih besar untuk kemaslahatan warga Purwasari. Selama ini ia hanya bisa melakukan itu di lingkungan rumahnya saja, legalitas kewenangan tentunya banyak hal yang bisa dilakukan untuk memberi manfaat kepada masyarakat. “Motivasi saya juga tak lepas dari dukungan masyarakat khususnya Relawan Jimi Permana (RJP), ada juga Gerakan Emak-emak Syantik (Gemas) RJP,” ungkapnya.
Ia menyampaikan visinya adalah mewujudkan Desa Purwasari menjadi lebih baik bahkan terbaik. Hal itu bisa tercapai dengan menciptakan kondisi masyarakat yang makmur, nyaman, tentram, aman, sejahtera, gemah ripah loh jinawi berlandaskan keimanan dan ketaqwaan. Adapun misinya ia menyebutkan 4 poin yang akan diperhatikannya jika terpilih yakni pelayanan, pembangunan, pemberdayaan, dan pembinaan.
Pelayanan Desa menurutnya harus diimplementasikan dengan baik untuk mempermudah dan memperlancar apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, baik itu keperkuan yang berkaitan dengan pemerintahan desa maupun pemerintahan kabupaten. Hal inilah yang nantinya akan diupayakan hadir di kantor Desa Purwasari jika ia menjadi kepala desa.
Dalam hal pembangunan, transparansi anggaran adalah hal yang penting. Ia berencana transparasi ini bukan hanya dengan baliho namun juga harus dilakukan dengan cara lain yang lebih mudah dan cepat diakses oleh khalayak umum. “Kedepannya kita ingin ada solusi dengan bentuk-bentuk atau cara yang lain,” ucapnya
Mengenai pemberdayaan, mengingat Desa Purwasari masuk ke dalam zona industri ia akan mengusahakan setiap perusahaan memprioritaskan warganya sebagai tenaga kerja. Lebih lanjut, pemberdayaan bukan hanya penyaluran kerja melainkan juga bisa dengan wirausaha mandiri. Ia melihat usaha bidang pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, belum berkembang. Namun ia yakin hal tersebut bukan suatu yang tidak bisa diangkat, bahkan dengan status zona industri bisa menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan untuk mengembangkannya.
Adapun perihal pembinaan ia menjelaskan mesti ada dukungan, apresiasi, dan bantuan dari kepala desa kepada masyarakat terlebih bagi generasi muda. Ia berencana mengadakan pembinaan dan pelatihan bagi generasi muda sebagai bekal mereka yang nantinya menjadi penerus mengangkat Desa Purwasari. “Pembinaan ini juga tidak lepas kaitannya dengan visi saya secara umum, hal ini untuk bisa menciptakan sumber daya kita bisa bersaing dan berkrearifitas dan bisa mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran hingga akhirnya Purwasari bisa menjadi desa mandiri,” paparnya.
Ia berharap warga Desa Purwasari dapat mengikuti pilkades kali ini dengan antusias, sebab itu adalah hak mereka untuk menyuarakan pilihannya. Ia juga berharap 23 Februari nanti akan terpilih kepala desa yang sesuai dengan harapan masyarakat. “Serta utamanya adalah pemimpin yang jujur dan amanah serta bisa mebawa Desa Purwasari menjadi lebih baik dan terbaik,” tutupnya. (cr5)