BUMDes Belum Bisa Setor PADes
CIKAMPEK, RAKA – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan salah satu usaha desa yang bertujuan untuk menjadi salah satu sumber pendapat desa. Terdapat banyak jenis usaha yang bisa dijalankan oleh BUMDes, seperti simpan pinjam, peternakan, pengadaan jasa dan usaha usaha lain yang sifatnya untuk meningkatkan pendapatan desa, serta bisa memiliki nilai manfaat bagi warga desa.
Direktur BUMDes Kamojing Suhada menyampaikan, jenis usaha yang dijalankan oleh BUMDes Kamojing ialah usaha dalam bidang pengelolaan kebersihan dan peternakan. “Usahanya penarikan sampah. Masyarakat satu rumah bayar Rp20 ribu, dan sekarang sudah ada 500 rumah yang sampahnya ditarik oleh BUMDes,” kata Suhada saat ditemui di Kantor Desa Kamojing, Selasa (16/10).
Dikatakan Suhada, usaha yang dijalankan oleh BUMDes yang bergerak dalam bidang penarikan sampah dan peternakan, itu merupakan usaha yang bisa dijalankan di Desa Kamojing. Adapun modal awal yang dikeluarkan untuk dua jenis usaha tersebut sebanyak Rp15 juta. “Untuk peternakan Rp9 juta dan sampah untuk mengurus izin Rp6 juta,” katanya.
Setelah usaha penarikan sampah mulai berjalan, kata dia, ada tambahan modal dari dana desa sebanyak Rp122 juta, yang kemudian dibelikan 1 unit mobil untuk menarik sampah. “Awalnya mobil itu sewa Rp100 ribu per hari. Tapi setelah berjalan dan memiliki potensi keuntungan maka beli mobil sendiri,” ungkapnya.
Menurutnya, biaya yang dikeluarkan oleh BUMDes untuk melaksanakan bisnis tersebut mencapai Rp9 juta setiap bulannya. Adapun keuntungan yang didapat mencapai Rp1 juta. “Pokoknya biaya untuk semua operasional itu Rp9 juta per bulan. Termasuk menggaji pekerja sebanyak 3 orang. Keuntungan ada sejuta setiap bulan,” katanya.
Lebih jauh dia menjelaskan, dengan keuntungan Rp1 juta per bulan, pihaknya belum bisa memberikan Pendapatan Asli Desa (PADes). Karena ada rencana untuk dibuat lagi usaha lain. “PADes belum bisa karena di internal BUMDesnya belum rapih, masih ada rencana usaha lain. Kalau dari peternakan belum ada keuntungan. Sekarang hanya ada 12 ekor domba,” tambahnya.
Ia juga berharap, BUMDes Kamojing bisa mengelola potensi wisata yang ada di desanya. “Harapan kedepan itu ingin mengelola tempat wisata. Karena banyak potensi wisata yang bisa dikelola di Kamojing,” pungkasnya. (cr2)